Pihak berwenang Rusia diam-diam berhasil menangkap sejumlah tersangka pelaku perampokan perbankan cyber terburuk yang dialami RBS WorldPay. Badan intelijen Rusia Federal Security Service menangkap aktor utama perampok cyber yang berhasil membobol Royal Bank Scotland sebesar £6 juta. Keberhasilan ini sekaligus menunjukan Rusia jauh lebih baik dalam melakukan kerjasama internasional ketimbang periode lalu.
Kesuksesan Rusia menangkap pelaku menjadi pembuktian penting dan sebuah harapan baru bahwa negara yang selama ini dicitrakan sebagai surga bagi pelaku kriminal ternyata tak membiarkan para pelaku tinggal tenang di Rusia, dan bukti bahwa Rusia pun terbuka berkolaborasi dengan badan-badan penegak hukum di seluruh dunia.
Federal Security Service (FSB) dilansir Financial Times (21/3/2010) lalu telah menangkap para pelaku termasuk Viktor Pleshchuk yang diduga sebagai otak utama kejahatan cyber yang berhasil membobol unit pemrosesan pembayaran Royal Bank Scotland. FSB sebelumnya telah meminta Federal Bureau of Investigation untuk bersama-sama menangani kasus ini sebagai prioritas internasional utama, dan beroperasi secara senyap menangkap para pelaku agar tak diketahui oleh para penjahat cyber lainnya di Rusia yang juga dilacak.
FSB bekerja sama dengan FBI dan Departemen Kehakiman Amerika Serikat dan sejauh ini menolak memberikan penjelasan terkait hal ini, sementara pihak bank, RBS hanya menyatakan terus melakukan kerjasama dengan semua pihak berwenang.
"Saya percaya kita memasuki tahap kerjasama yang sangat kokoh dengan semua pihak berwenang Rusia, ujar Don Jackson, seorang pakar Cybersecurity yang bekerja untuk SecureWorks di Atlanta yang mendokumentasi kunjungan singkat para penegak hukum Rusia.
"Saya percaya kita memasuki tahap kerjasama yang sangat kokoh dengan semua pihak berwenang Rusia, ujar Don Jackson, seorang pakar Cybersecurity yang bekerja untuk SecureWorks di Atlanta yang mendokumentasi kunjungan singkat para penegak hukum Rusia.
RBS WorldPay juga memiliki basis di Atlanta Amerika Serikat dan Pengadilan AS telah menjatuhkan hukuman kepada Pleschuk pada November lalu bersama dengan Sergei Tsurikov seorang Estonia, dan Oleg Covelin asal Moldova. Penuntut federal menyatakan penangkapan ini menjadi sebuah sukses besar sebab secara tak langsung berhasil menembus salah satu lingkaran hacker tercanggih di dunia.
Pleschuk dan Tsurikov dan grupnya didakwa membobol enkripsi RBS yang memproteksi data yang berhubungan pembayaran gaji melalui kartu-kartu debit milik para karyawan perusahaan-perusahaan yang menjadi nasabah RBS. Para hacker lalu dengan Kartu-kartu debit duplikasi menggunakannya dalam periode 12 jam di akhir 2008 untuk menarik uang tunai dari 2.100 kota di 208, demikian terungkap di pengadilan, lansir Financial Times.
Sejumlah pihak berwenang Amerika Serikat mengatakan pada tahun lalu telah menerima permintaan kerjasama penanganan kasus dari sejumlah negara termasuk Estonia, yang menyatakan adanya serangkaian penarikan uang melalui ATM yang mencurigakan di Tallin, kemudian berlangsung penangkapan Tsurikov dan segera diatur upaya ekstradisi.
Hukum Rusia melarang ekstradisi waraganya dan masih belum jelas seberapa berat hukuman yang akan dijatuhkan kepada Pleshchuk jika dia didakwa di Rusia. Belum diketahui juga apakah hacker St Petersburg menjadi bagian kejahatan terorganisasi yang memiliki perlindungan khusus dari sejumlah petinggi negara.
Sejumlah pelaku kiriminal Rusia, baik individual atau organisasi sering kali dapat menghindari berbagai investigasi berkat koneksi politik, dimana politisi tertentu memanfaatkan kemampuan hacker untuk memerangi lawan-lawan politik Kremlin.
Para pejabat Amerika Serikat dan Inggris sudah lama frustrasi dengan kegagalan untuk mencapai kemajuan pengungkapan kejahatan cyber terkait dengan Rusia. Amerika Serikat mengalami kesulitan untuk menangkap dua penjahat cyber pencuri identitas 10 tahun lalu, sebuah kelompok kejahatan kartu pembayaran terorganisasi : ShadowCrew dan Albert Gonzales seorang hacker yang dituduh mencuri 40 juta kartu kredit dan debit dan diduga Rusia terlibat. Sejauh ini tak satu pun di tahan.
Seorang agen FBI pun harus berurusan dengan pihak berwenang Rusia, saat dua orang Rusia yang di tangkapnya di Rusia dan berhasil dibawa ke Seattle untuk ditahan pada 2000 lalu, namun pihak berwenang Rusia lalu menyatakan melakukan investigasi terhadap Schuler atas tindakannya yang melakukan pencarian hacker secara tak resmi di negara lain, di tanah Rusia.
(Martin Simamora)