Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Selasa, 23 Maret 2010

Malaysia Tuan Rumah Finalisasi Asean Single Window Menuju Integrasi Pasar Asean


Implementasi Asean Single Window menjadi tahapan yang penting penting untuk menciptakan sebuah pasar bersama Asean atau pasar tunggal Asean . Indonesia mengklaim paling siap untuk implementasi ASW dan pembahasan komitmen Asean Single Window akan dilakukan di Kuching, Malaysia.





Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar dalam konfrensi pers di Jakarta (12/3) menyatakan,"Dari negara-negara ASEAN kita yang paling siap soal NSW," ujarnya sebagaimana dikutip Plaza eGov dari people.com.cn. Lebih lanjut Mahendra menyatakan sejak 17 Desember 2007 Indonesia telah melaksanakan tahp I, di Tanjung Priok yang meliputi 100 importir utama. Pada tahap kedua, 14 Agustus 2008 dua pelabuhan;Tanjung Priok dan Tanjung Emas mencakup 100 importir jalur priritas, kemudian pada tahap keempat pada 29 Juli 2009 akhirnya 5 pelabuhan utama menerapkan NSW impor dan Tanjung Perak Surabaya NSW ekspor, yang telah diresmikan oleh Presiden SBY.


Sejumlah negara anggota Asean terindikasi masih belum siap melaksanakan pelayanan satu pintu Asean sistem NSW ini, sementara Indonesia dapat memastikan paling siap sebab mulai Oktober 2010 NSW ekspor telah dapat dilakukan mandatori di lima pelabuhan utama Indonesia; Tanjung Perak, Tanjung Mas, Tanjung Priok, Belawan, dan Soekarno Hatta.

Sementara itu Ketua Tim Tehnik Indonesia Nasional Single Windows Susiwijono Mugiharso sebagaimana diberitakan The Jakarta Post menyatakan seluruh pejabat senior Asean akan merampungkan rancangan MoU ASEAN Single Window di Kuching, Malaysia pada akhir bulan Maret ini."Pertemuan seluruh Direktur Jendral Bea dan Cukai (Customs) akan berlangsung pada tanggal 23-30 Maret di Kuching, jelas Mugiharso.



Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) kini mempercepat proses integrasi seluruh proyek anggota ASEAN Single Window (ASW) yang akan menciptakan mekanisme Exchange Import and Export Data Online bagi semua negara penandatangan kesepakatan. Apabila Indonesia mengklaim sebagai yang paling siap memang cukup beralasan sebab NSW Project kali pertama diperkenalkan di Tanjung Priok Jakarta pada Desember 2007.


Asean Single Window ditargetkan akan berjalan sepenuhnya di; Indonesia, Malaysia, Filipina, Brunei, Thailand dan Singapura pada akhir tahun 2009 lalu, tetapi target tersebut meleset karena berbagai permasalahan tehnik yang terjadi pada sistem-sistem NSW di setiap negara, demikian juga Singapura yang terlihat enggan untuk bergabung.


Sekalipun Singapura nampaknya enggan untuk bergabung ke dalam ASW, Singapura dilaporkan telah membangun sistem pertukaran data ekspor dan impor secara online dengan negara-negara ekonomi utama sepert; China, Korea Selatan dan Jepang. "Kami akan meminta setiap negara untuk menandatangani MoU, walau tak akan menjadi kesepakatan yang mengikat secara hukum, ini satu-satunya opsi yang kami miliki, jelas Mugiharso.

Penyusunan draft MoU memang diwarnai sejumlah isu seperti aspek hukum, proses bisnis dan status pertukaran dara dan semua, 10 negara anggota ASEAN, diharapkan melaksanakan ASEAN Single Window sepenuhnya pada akhir 2012.



Posisi e-Government Readiness Indonesia 2010 versi PBB

+ E-Government Index : 0.403
+ Online Service Index : 0.244
+ Infrastructure Index : 0.114
+ Human Capital Index : 0.854
+ E-Participation Index :0.129
+ website : www.indonesia.go.id
+ Peringkat E-Government Global : 109/184




Posisi e-Government Readiness Malaysia 2010 versi PBB

+ E-Government Index : 0.610
+ Online Service Index : 0.632
+ Infrastructure Index : 0.344
+ Human Capital Index : 0.854
+ E-Participation Index : 0.657
+ Website : www.gov.my
+ Peringkat E-Government Global : 32/184




(People.com.cn |Detik.com| The Jakarta Post | Martin Simamora)



Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget