Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Rabu, 31 Maret 2010

Awan Hitam Bayangi Integrasi ASEAN 2015


Kota Hanoi, Vietnam akan menjadi tuan rumah ASEAN Summit ke-16 dari tanggal 8-9 April 2010 dengan tema :Towards the ASEAN Community: from vision to action. Uniknya sekalipun ASEAN sebagai organisasi punya keinginan kuat untuk meningkat ASEAN menjadi sebuah komunitas yang terintegrasi, tidak demikian dengan negara-negara anggotanya yang terlihat enggan dan waspada dengan ekses integrasi yang tak sepenuhnya siap dihadapi.




Vietnam yang menjadi tuan rumah malah tak terlibat sama sekali dalam ASEAN-China Free Trade Agreement yang telah berlaku efektif sejak Januari 2010, dan Vietnam akan memerlukan mediator sekalipun sebagai tuan rumah. Faktanya FTA bukanlah sesuatu yang didambakan oleh negara-negara ASEAN.


Indonesia bahkan cenderung memandang ASEAN-China FTA bukanlah hal yang utama, tak lebih dari upaya membangun komunitas. Menteri Industri Minister M.S. Hidayat pada 19 Januari 2010 kepada DPR seperti dilansir Reuter menyatakan, khawatir bila kesepakatan tersebut dapat menciptkan pengangguran. Dampak paling serius akan dialami industri baja, tekstil, kimia non organik, meubel dan industri lampu hemat energi, ujarnya dan meminta agar kesepakatan perdagangan bebas pasar ASEAN dengan para mitra ditinjau kembali untuk melindungi sektor-sektor tersebut dari serbuan produk China. Argumen sebaliknya dilontarkan oleh Menteri Perdagangan Mari Pangestu yang membela kesepakatan FTA dan menyatakan dengan adanya FTA ASEAN-China memberikan peluang bagus bagi eksportir Indonesia untuk masuk ke pasar China dan mendorong investasi langsung perusahaan-perusahaan asal China, ujarnya dilansir AFP.



Berkait dengan visi besar ASEAN untuk beranjak menuju level yang lebih tinggi sebagai ASEAN Economic Community atau Masyarakat Ekonomi ASEAN sebuah model yang mirip dengan Masyarakat Ekonomi Eropa sebelum beranjak ke level integrasi yang lebih sempurna menjadi European Union, para pemimpin ASEAN dalam ASEAN Summit ke- 15 terdahulu telah menyepakati sebuah program kerja besar yang akan mendorong integrasi dengan terbentuknya ASEAN ICT Master Plan dengan tujuan utamanya membangun konektifitas ASEAN.



ASEAN menilai bahwa posisi ASEAN ada di titik pertemuan kawasan dengan daya ekonomi yang besar dan di kawasan yang bertumbuh yang berbatasan langsung dengan India di Barat; China, Jepang dan Korea Selatan di Timur Laut; dan Australia & Selendia Baru di Selatan. "Sehingga ASEAN memiliki potensi menjadi jangkar transportasi, Teknologi informasi dan komunikasi, dan sebagai sentra turisme kawasan.
Para pemimpin ASEAN telah menyepakati dalam ASEAN Statement di Thailand, bahwa ASEAN harus segera merampungkan pembangunan koneksi terkait yang meliputi jalur jalan, jalur kereta, jalur udara dan jalur laut dalam Komunitas ASEAN, dan juga proyek-proyek infrastruktur baru lainnya. Termasuk ASEAN HIGHWAY NETWORK dan SINGAPURA-KUNMING RAIL LINK.


(Martin Simamora)



Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget