Kamboja tak hanya mengidentifikasi bahwa kapasitas SDM adalah kunci utama pembangunan e-Government namun lebih lanjut pun mengembangkan program pembangunan kapasitas sumber daya manusia, sebuah program yang diinisiasi oleh PBB dan NiDA dengan format Akademi.
United Nations ICT capacity building programme dirancang untuk mengatasi kelemahan sumber daya manusia dalam mengimplementasikan e-Government. Para pejabat tinggi Kamboja menghadiri workshop nasional sebagai peresmian “Academy of ICT Essentials for Government Leaders”, merupakan kurikulum inti untuk pengembangan ICT yang dirancang oleh Asian and Pacific Training Centre for Information and Communication Technology for Development (UN-APCICT/ESCAP), yang digelar di kota Phnom Penh, Kamboja dari tanggal 9 hingga 12 Maret 2010.
Program ini dilaksanakan oleh APCICT berkolaborasi dengan badan pemerintah Kamboja National Information Communications Technology Development Authority (NiDA). Leewood Phu , Sekretaris Jenderal NiDA dan Dr. Hyeun-Suk Rhee Direktur APCICT turut menyaksikan seremoni penandatangan. Lebih dari 50 partisipan diharapkan hadir dalam acar seromonial tersebut, termasuk pejabat senior pemerintah, Menteri Luar Negeri dan Kerjasama Internasional, Menteri Ekonomi dan Keuangan, Menteri Pembangunan Daerah Pedesaan, Menteri Peranan Wanita, serta para akademisi, universitas, dan berbagai perwakilan badan pembangunan internasional yang memiliki kantor perwakilan di Phnom Penh.
Mengidentifikasi ICT untuk pembangunan sebagai sasaran nasional, para pejabat Kamboja telah menetapkan target pembangunan kapasitas SDM bidang ICT sebagai prioritas utama. Memperlengkapi para pembuat kebijakan dan para manajer proyek dengan berbagai keahlian teknologi informasi dan komunikasi yang memadai, dan pengetahuan untuk membangun dan menghadirkan berbagai layanan publik yang efektif juga menjadi sasaran utama kehadiran Akademi. Program Akademi mencakup kurikulum komprehensif teknologi informasi dan komunikasi untuk pembangunan, untuk saat ini terdiri dari 8 modul mandiri yang saling terkait satu sama lainnya.
Akademi yang dikembangkan di Kamboja mengadopsi dan dilembagakan mengacu ke kerangka-kerangkan membangun kapasitas SDM di bidang ICT yang juga ada di 12 negara Asia dan Pasifik, terhitung sejak kali pertama diresmikan pada OECD Ministerial Meeting yang pada waktu itu (Juni 2008) membahas the Future of the Internet Economy. Ada lebih banyak mitra yang bekerja dengan APCICT untuk membentuk akademi di tingkat nasional di seluruh Asia dan Pasifik.
Peresmian akademi di Phnom Penh dilanjutkan dengan 4 hari worksop pelatihan Akademi. Tiga modul akademi akan disampaikan selama waorkshop. Modul 1 :The Linkage between ICT Applications and Meaningful Development, Modul 2:ICT for Development Policy, Process and Governance Modul 3: e-Government Applications.
Workshop akademi e-Government bertepatan dengan langkah Pemerintah Kamboja baru-baru ini yang berhasil membangun sistem e-Government yang bernama Provincial Administration Information System (PAIS) yang hingga kini berhasil melayani 10 dari 24 provinsi. Berkoordinasi dengan ACPICT, NiDA akan melanjutkan implementasi dan penyebarluasan kurikulum akademi pelatihan yang komprehensif untuk meningkatkan kapasitas SDM pemerintah di sektor ICT dan semua proyek dan program terkait, dan puncaknya memuktahirkan semua kemampuan e-Governance.
Kamboja dalam UN e-Government Ranking 2010
e-Government Index :0.288
Online Service Index : 0.137
Infrastructure Index : 0.030
Human Capital Index : 0.702
E-Participation Index : 0.114
Global Ranking : 140/184
e-Government Index :0.288
Online Service Index : 0.137
Infrastructure Index : 0.030
Human Capital Index : 0.702
E-Participation Index : 0.114
Global Ranking : 140/184
(Asian Tribune |unapcict.org| Martin Simamora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar