Komando Pasukan Khusus (Kopassus) menyatakan siap ditugaskan ke Somalia jika pemerintah memilih operasi militer untuk membebaskan dua puluh awak kapal MV Sinar Kudus yang disandera perompak Somalia. "Kami menunggu instruksi Panglima TNI, jika ditugaskan, kami siap," kata Kepala Dinas Penerangan Kopassus, Letnan Kolonel Thevi A Zebua, Selasa (12/4).
Kopassus-Gultor 81 |
Thevi tak mau mengungkap strategi dan kesiapan pasukan, jika sewaktu-w3aktu diterjunkan dalam operasi militer Somalia. "Itu tergantung komandannya nanti," kata dia.
Pengamat militer Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Jaleswari Pramodhawardani menilai, operasi militer kasus perompakan bajak laut Somalia agak sulit diterapkan. Operasi militer bisa saja dilakukan kalau kapal mereka belum merapat. Tapi kondisinya sekarang sandera sudah ditawan di daratan. "Rumit jika memakai operasi militer, strateginya harus jitu," kata dia.
Sebelumnya, perompak Somalia membajak kapal Sinar Kudus milik PT Samudera Indonesia di Semenanjung Arab pada 16 Maret lalu. Kapal itu dibajak saat dalam perjalanan dari Pomalaa, Sulawesi Tenggara, menuju Rotterdam, Belanda. Semua awak kapal bermuatan nikel senilai Rp 1,4 triliun itu kini ditawan di Pantai Eil, Somalia.
Kopassus Dalam Sebuah Latihan Tempur
Kementerian Luar Negeri Indonesia terus memantau komunikasi dan negosiasi soal tebusan antara pemilik kapal dan kelompok pembajak. Dalam dua hari terakhir, tebusan yang diminta pembajak terus berubah. Pembajak awalnya meminta tebusan sebesar US$ 2,6 juta.
Tempo Interaktif
Tidak ada komentar:
Posting Komentar