Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Jumat, 19 Maret 2010

Menteri Pertahanan Estonia : Cyber Security Telah Menjadi Agenda Politik Global


Ujaran Minister of Defence Estonia bukanlah isapan jempol apalagi retorika politik belaka tapi sebuah pernyataan yang terbangun oleh sebuah fakta pahit yang melanda negeri ini. Sekitar tiga tahun lalu sebuah serangan cyber sukses melumpuhkan ekonomi Estonia untuk sesaat lamanya.


Insiden serupa akan terus berlanjut di waktu-waktu kemudian. Tahun 2007 lalu sebuah insiden terjadi di Estonia,saat kelompok pemrotes golongan Russian Nasionalist turun ke jalan memprotes tindakan pemerintah Estonia yang memutuskan untuk menyingkirkan semua kenangan atau hal berkait dengan Soviet. Tujuan serangan cyber untuk melemahkan kredibilitas Pemerintah Estonia, ujar Jaak Aaviksoo Menteri Pertahanan Estonia disitat IDG News Service (17/3/2010) saat berbicara di IT Security Entrepreneurs forum yang berlangsung di Stanford University pada Rabu (14/3) lalu.


Apa yang dialami oleh Estonia mirip dengan apa yang dialami oleh Georgia dimana saat Rusia melakukan invasi pada 2008, pun melibatkan serangan cyber yang sebagai bagian agenda politik global, tegas Aaviksoo. Tak seorang pun yang secara pasti menautkan rangkaian serangan cyber ke Estonia dengan Pemerintah Rusia. Hanya saja dalam forum-forum online sekolompok pakar mengaitkannya dengan serbuan internet yang dilancarkan oleh hacker kelompok nasionalis yang sangat mahir. Tetapi ada juga pihak yang menyatakan bahwa nampaknya insiden itu setidaknya direstui oleh negara tetangga Estonia di sebelah timur.


Serangan cyber dengan modus "distributed denial-of-service attacks" dan "web defacement" yang melanda negera mungil di kawasan Baltik mampu merusak perekonomian negeri tersebut. Pada situasi terburuk, serang kala itu membuat trafik masuk dan keluar internet mengalami lonjakan tajam, 400 kali lipat pada waktu puncak normalnya, akibatnya berdampak hebat ke sektor perbankan, layanan berita online, sektor komunikasi pemerintah yang terkenal sebagai salah satu yang paling maju (terkoneksi dengan sempurna) di dunia.


Hal semacam ini dapat melanda negara mana pun setiap saat, ujar Aaviksoo." Serangan cyber yang menyebabkan anacaman terhadap keamanan nasional kini bukan lagi cerita science-fiction ( fiksi ilmiah) lagi, tegasnya.
" Sebuah kenyataan yang harus dihadapi bahwa suatu kelak nanti serang cyber dalam skala yang lebih besar dan target negara yang lebih banyak akan muncul,tambahnya. Peserta-peserta lainnya sepakat akan hal ini.


Sebuah serangan cyber berskala besar yang disponsori oleh para teroris atau sebuah negara akan terjadi dalam waktu satu dekade mendatang, prediksi Jerry Archer, Chief Information Security Officer Sallie Mae."Saya pikir dalam waktu 10 tahu mendatang kita akan menghadapi perang cyber yang akan berlanjut dengan perang yang melibatkan kekuatan militer sesungguhnya," terangnya saat berbicara dalam sebuah panel diskusi di forum Stanford University.


sementara itu ada banyak hal yang perlu dikerjakan untuk memerangi Cybercrime."Perangkat-perangkat hukum yang yang dikembangkan untuk memerangi berbagai rupa cybercrime sangat diabaikan," ungkap Menhan Estonia
Aaviksoo dalam komentarnya yang disensor pada Selasa (13/3/2010) lalu menyatakan, seiring dengan upaya keras penegak hukum dan para investigator security untuk memlumpuhkan sebuah penyedia layanan internet yang amat jahat, yang terkenal sebagai Troyak.

Troyak diduga keras terkait dengan botnet Zus, Troyak pada minggu lalu telah berpindah-pindah dari satu ISP ke ISP lainnya seiring dengan berpindahnya perusahaan-perusahaan bisnis dari penggunaan ISP tersebut.

Sejumlah negara seperti kawasan Trans-Dniester Moldova dan negara-negara lainnya yang sangat lemah dalam penanganan dan kemampuan mengahadapi cybercrime, membuat upaya melumpuhkan operator-operator jahat menjadi sangat sulit. "Ada lebih banyak tempat bak surga bagi kejahatan di dunia maya ketimbang di dunia nyata," ujar Aaviksoo.


Posisi E-Government Readiness Estonia 2010 versi PBB

+ E-Government Index : 0.697
+ Online Service Index : 0.502
+ Infrastructure Index : 0.627
+ Human Capital Index : 0.967
+ E-Participation Index : 0.686
+ Website : www.riik.ee
+ Peringkat E-Government Global : 20/184


(Martin Simamora)



Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget