Senin, 10 Mei 2010
Huawei Bujuk Pemerintah India Dengan Keterbukaan Informasi Korporasi
India sangat mewaspadai berbagai bentuk ancaman yang dapat membahayakan keamanan dalam negeri terutama ancaman terorisme yang menjadikan ICT sebagai instrumen komunikasi dan untuk melancarkan serangan cyber. India melalui Departemen Teknologi menerapkan pemeriksaan keamanan terhadap perangkat dan instrumen telkomunikasi yang bersifat aktif. Huawei berupaya meyakinkan India jika perangkatnya tidak akan mengkompromikan kemanan India melalui keterbukaan informasi korporasi.
Huawei seperti dikutip Plaza eGov dari Telecompaper.com (30/4/2010) menyatakan, akan mengungkapkan detail struktur kepemilikan Huawi Technologies kepada pemerintah India, sebagaimana dilaporkan Economic Times. Perusahaan akan memberikan rincian bagaimana komposisi kepemilikan perusahaan yang memiliki 61.457 karyawan. Perusahaan mengungkapkan : memang sebagai perusahaan terkemuka asal China, bukan langkah yang lazim untuk mengungkapkan secara terinci kepemilikan namun langkah istimewa ini dapat menjadi langkah eksplorasi untuk melakukan global listing di masa mendatang.
Langkah ini adalah salah satu dari upaya-upaya untuk meyakinkan pemerintah India bahwa perangkat telekomunikasi Huawei tidak akan mendatangkan ancaman keamanan, selain itu Huawei telah melaporkan kepada pemerintah India : telah melakukan restrukturisasi sehingga posisi-posisi; Chairman, Dewan Direksi dan semua posisi top manajemen di semua perusahaan Huawi di India akan diduduki oleh warga India.
Para eksekutif Huawei pun telah dijadwalkan bertemu dengan para petinggi keamanan India pada minggu mendatang, untuk mengklarifikasi struktur kepemilikan perusahaan yang tidak dimiliki oleh pemerintah China atau pejabat People Liberation Army. Huawei juga berencana akan menggunakan pengungkapan kepemilikan perusahaan sebagai langkah membangun tingkat kepercayaan setelah sebelumnya pemerintah India membatalkan lusinan kesepakatan antara operator-operator telepon selular India dengan firma-firma perangkat telekomunikasi China. Huawei juga terbuka untuk mengungkapkan struktur kepemilikan perusahaan oleh perusahaan induk dan cabang India jika permintaan ini mengemuka selama rangkaian-rangkaian diskusi terjadwal berlangsung dengan para pejabat India pada minggu mendatang, ujar sumber yang dekat dengan perusahaan namun menolak identitasnya diungkapkan.
Huawei seperti dilaporkan IDG News, berencana untuk melakukan produksi perangkat telekomunikasi di India dan membentuk sebuah badan penasihat yang akan membantu manajemen perusahaan di India, ungkap seorang juru bicara perusahaan pada Rabu (5/5/2010).
Dewan penasihat terdiri dari ahli-ahli telemomunikasi terkemuka India, yang akan memeberikan nasihat-nasihat kepada manajemen tentang berbagai hal terkait regulasi, serta bekerjasama dengan pemerinta India dan konsumen. Lebih jauh lagi, Huawei berencana untuk meningkatkan jumlah pekerja staf lokal di bidang penjualan dan pengembangan, termasuk posisi senior manajeman. Saat ini 85% staff Huawei adalah warga India dan sisanya pekerja asal China, ungkapnya.
Berbagai pemesanan perangkat telkomunikasi oleh sejumlah operator telekomunikasi tidak diperbolehkan oleh pemerintah India sejak Februari 2010, ungkap juru bicara Huawei. Sementara itu Departemen Teknologi India menegaskan tidak ada pelarangan impor perangkat telekomunikasi dari negara manapun.
Departemen Teknologi India hanya mempersyaratkan semua operator telekomunikasi melakukan pemeriksaan keamanan perangkat keras dan software telekomunikasi yang dibeli dari perusahaan-perusahaan asing.
(Martin Simamora)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar