Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Rabu, 12 Mei 2010

Singapura Bangun Kota Hijau

Economic Development Board (EDB) dan pengembang industri lokal serta JTC Corporation pada Februari 2010 lalu untuk kali pertama mengungkapkan rencana untuk menjadikan negara pulau Singapura menjadi lebih hijau dan negara yang menggunakan teknologi bersih. Tanah seluas 50 hektar telah dialokasikan di bagian barat pulau untuk membangun CleanTech Park dan pembangunannya yang meniru konsep kota hijau : Masdar di Timur Tengah dan Tianjin Eco City di China akan dimulai pada Juli 2010 mendatang.

Singapura ingin menjadi Green Icon dalam bidang perumahan dan penggunaan teknologi hijau termaju. Pembangunan CTP akan dilakukan dalam tiga tahap dan ditargetkan rampung pada 2030 mendatang dan dapat didiami oleh 20.000 orang di dalam 30 gedung. CTP akan membantu Singapura mewujudkan targetnya menjadi laboratorium hidup dimana perusahaan-perusahaan teknologi-teknologi bersih dapat mengembangkan, menguji coba teknologi pada penggunaan sesungguhnya dan menkomersialisasikan solusi-solusi hijau dan perkotaan sebelum dipasarkan ke kawasan Asia Pasifik dan seluruh dunia.

Gedung pertama : Clean Tech One akan dibangu diatas lahan seluas 1,5 hektare yang terdiri dari dua menara seluas 37.500 meter persegi dan ditargetkan selesai pada Desember 2011. Biaya konstruksi CleanTech One diperkirakan mencapai S$90 juta.

Juru bicara JTC, dikutip Plaza eGov melalui ZSNet Asia (5/5/2010) menyatakan bahwa CTP terinspirasi oleh dua kota hijau yaitu Masdar dan TianJin Eco City. Keunikan CTP terletak pada tujuannya: pengembangan dan uji coba teknologi-teknologi hijau di area perkotaan tropis. Pengembangan CTP mengintegrasikan dan menyeimbangkan lingkungan, ekonomi dan tujuan-tujuan sosial melalui pendekatan eco-sustainable.


CTP menerapkan berbagai aplikasi teknologi yang inovatif seperti pembangkit listrik 1 megawatt berbahan bakar sel, teknologi biodigester untuk mewujudkan lingkungan tanpa sampah makanan, teknologi pendingin "dehumidification" lingkungan kerja di dalam ruangan dengan biaya yang lebih murah.

CleanTech Park menerapkan teknologi hijau pada bahan bangunan seperti beton daur ulang yang digunakan untuk membangun jalan, lampu-lampu jalan dengan penerangan LED untuk mengurangi polusi cahaya dan mengurangi konsumsi energi sebesar 40%. CTP akan menghubungkan semua gedung dengan "integrated smart dashboard system" yang akan memberikan penghematan penggunaan energi dan air, yang dapat dibandingkan dengan penghematan di tingkat distrik, serta pemberian saran kepada penghuni gedung untuk memperbaiki upaya penghematan.

(Martin Simamora)

Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget