Selasa, 26 Januari 2010
Jakarta Pusat Operasikan AWS & WRS Untuk Deteksi Cuaca Buruk
Fenomena cuaca hari-hari ini tak hanya menyebabkan banjir yang menggenangi baik wilayah perkotaan dan juga pelosok daerah. Banjir dan angin puting-beliung yang sewaktu-waktu dapat menyapu wilayah manapun mengharuskan setiap pemda memiliki perencanaan yang matang untuk menanggulanginya dan menghadapinya. Jakarta Pusat mengoperasikan teknologi pendeteksi cuaca :AWS dan WRS.
Informasi cuaca terkini menjadi prasyarat utama jika ingin memiliki kesigapan optimal mengurangi dampak bencana banjir dan Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Pusat akan memasang Automatic Weather Station (AWS). Pemasangan secara skala prioritas kebutuhan menyesuaikan ketersediaan anggaran untuk membeli 4 unit AWS yang berharga Rp90 juta per unit dan akan dialokasi untuk 4 kecamatan.
Walikota Jakarta Pusat, Sylviana Murni seperti disitat dari BeritaJakarta mengungkapkan,""Dengan adanya alat ini, cuaca yang akan terjadi dengan detail akan bisa terdeteksi. Sehingga dalam pergerakannya nanti masyarakat bisa lebih cepat, tepat dan akurat dalam menanggulangi kemungkinan bencana banjir yang akan terjadi,” ujarnya, Senin (25/1).
AWS mengukur butiran curah hujan dan data yang dihasilkan teknologi ini memampukan pemerintah mendeteksi datangnya banjir sedini mungkin.Biaya pengadaan alat ini akan dimasukan kedalam anggaran perubahan mendatang untuk dioperasikan di empat kecamatan
yang rawan banjir; Kemayoran, Tanahabang, Gambir, dan Cempakaputih.“Kalau saya berharap alat tersebut bisa ada di delapan kecamatan, tapi mengingat harganya sangat mahal, kita prioritaskan di empat kecamatan dulu,” jelas Sylvi.
AWS merupakan teknologi yang telah digunakan oleh BMKG, ada 12 alat AWS di seluruh Indonesia untuk memperkirakan perubahan iklim dan cuaca skala nasional maupun lokal, ungkap Kasie Sistem Informasi Sudin Kominfomas Jakarta Pusat, Ridho Bahar. BMKG sendiri telah memasang satu unit AWS di Kantor BMKG Kemayoran.
Penambahan 4 unit AWS oleh Pemkot Jakpus akan menambah akurasi kerja AWS di BMKG Kemayoran yang selama ini dioperasikan untuk mendeteksi wilayah yang luas:Jakarta Pusat, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Pengoperasian AWS kelak akan ditunjang dengan pengoperasian Warning Receiver System (WRS) yang berfungsi menerima data yang dikirimkan oleh AWS sehingga Sudin Komunikasi dan Informasi Masyarakat (Kominfomas) Jakarta Pusat dapat menyebarkan informasi yang telah dioleh terlebih dahulu oleh BMKG.
Sylvi pun menyatakan hingga stasiun AWS rampung dan beroperasi penuh maka semua jajaran camat dan lurah harus menjalin hubungan langsung dengan BMKG melalui SMS sehingga setiap "update" prakiraan cuaca dapat diterima."Di Jakarta Pusat sekarang tercatat enam titik banjir, yaitu Petamburan, Benhil, Karettengsin untuk Kecamatan Tanahabang. Kenari dan Kwitang di Kecamatan Senen, dan Serdang di Kecamatan Kemayoran,” tandasnya.
(foto/gambar ilustrasi :www.unidata.com.au)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar