Sebelumnya negara-negara anggota ASEAN seperti; Singapura, Malaysia, Indonesia, Thailand dan Filipina telah memyatakan keinginan bersama pada bulan Februari akan melakukan integrasi dan pertukaran data secara elektronik pada tahun ini untuk meningkatkan daya kompetisi pasar modal masing-masing negara.
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan pada Jumat (22/1) lalu menyatakan tak akan segera melakukannya dalam waktu dekat ini dan baru akan melakukannya dalam 3 tahun mendatang.
Bapepam LK seperti disitat dari JakartaGlobe menyatakan bahwa investor pasar modal Indonesia masih terbilang kecil dan bila melakukan koneksi dengan negara-negara anggota ASEAN maka menurut pihak Bapepam-LK akan lebih menguntungkan negara-negara tetangga." Kepala Bapepam LK Fuad Rahmany menyatakan,: Kita mempertimbangkan untuk bergabung ke dalam "ASEAN LINKAGE" pada tahun 2013,tetapi kita pun tak harus bergabung," ujarnya.
Fuad berargumentasi implementasi e-Trading yang akan menciptakan Single Acces Point dan menghadirkan perdagangan Intra Asean memang akan memberi daya tarik bagi dana internasional untuk masuk ke ASEAN, namun hanya memberikan keuntungan kepada negara yang memiliki jumlah investor yang besar seperti Singapura. Indonesia hanya memiliki 300.000 investor di pasar modal, jumlah yang kecil dibandingkan dengan populasi penduduk yang mencapai 230 juta jiwa. Bila saja jumlah investor di Indonesia meningkat menjadi 5 juta maka bergabung ke dalam e-Trading ASEAN akan menguntungkan, ungkapnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar