Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Selasa, 05 Januari 2010

Negara-Negara Teluk Gelar Konfrensi e-Government, Singapura Memandu

Di penghujung Desember 2009 lalu untuk kali pertama Negara-Negara Teluk (GCC) menggelar Konfrensi e-Government di Muscat, Oman. Dalam perhelatan perdana yang bertujuan membangun kerjasama yang lebih erat dan koordinasi strategis dalam pembuatan kebijakan, Singapura didaulat untuk mempresentasikan bagaimana mewujudkan eGovernance.

Muscat menjadi tempat perhelatan tiga hari FCC eGovernment Confrence yang dimulai pada Senin, 21 Desember 2009 lalu yang menjadi titik tolak terbangunnya kerjasama yang lebih erat dan koordinasi strategis yang akan menjamin hadirnya berbagai keuntungan terbangunya e-Governance.

Saat membuka konfrensi, Yang Dimuliakan Mohammed Nasser Al Khusaibi, Chairman of the Information Technology Authority (ITA), menukaskan bahwa konfrensi ini dirancang agar GCC- seluruh enam Negara anggotanya dengan cepat membangun landasan terbentuknya e-Governance.

Khusaibi seperti dilansir dari Oman Tribune menuturkan, “ Ragam sistem IPTEK adalah isu terpenting yang menjadi fokus dunia dewasa ini. Pentingnya konfrensi lahir dari apa yang kita saksikan di GCC, yaitu sebuah perkembangan yang konstan dan berbagai capaian dalam mengimplementasikan berbagai rencana e-Governance, tegasnya.

Singapura tampil sebagai tamu yang penting bagi GCC, melalui Seah Chin Siong, Kepala IDA International Singapura, memberikan kerangka kepada GCC, pentingnya sebuah Pemerintahan yang Terintegrasi ( Integrated Government).

Integrated Government yang dimaksud oleh Siong adalah pergerakan maju dari eGovernment menuju iGovernment sebagai dasar utama untuk menghadirkan pelayananan publik yang lebih baik.

Dihadapan para tamu terhormat, Siong memberikan penekanan pada berbagai kesuksesan dan kegagalan yang dihadapi untuk mewujudkan eGovernance yang akan memperbaiki seluruh pelayanan publik yang dihadirkan oleh pemerintah.

Tak lupa Siong mencontohkan bagaimana Singapura melakukan proses eGovernance dan eServices yang dengan gemilang pun akan meningkatkan kinerja eServices GCC jika dilakukan dengan benar.

Sebagai seorang Pakar eGovernance Siong berujar,” Kebutuhan untuk membangun pemerintahan yang terintegrasi (iGovernment) adalah mutlak, akan mengkoneksi seluruh masyarakat dengan berbagai pelayanan yang maju dan interaksi yang muktahir.
Berbagai fasilitas dengan mudah digunakan oleh masyrakat yang cenderung untuk menggunakan eChannels sebagai sebuah media online pilihan.

Mohammed Bin Abdullah Al Mazrouie, Asisten Sekjen Urusan Ekonomi pada Sekjen GCC menyatakan,” Negara-negara teluk bergerak dan bertumbuh dengan cepat dalam pembangunan sector eGovernance. Sehingga konfrensi semcam ini penting untuk mendiskusikan berbagai isu terkait termasuk berbagai teknologi eGovernment termuktahir.

Al Mazrouie pun menyatakan sangat berharap acara ini dapat di selenggarakan setiap tahun sehingga akan terbangun diskusi dan evaluasi yang sinambung sehingga memberikan dampak dan perbaikan yang positif bagi GCC.

Bader Al-Dafa, Executive Secretary United Nation Economic and Social Commission for Western Asia (UN-ESCWA), dan Salim bin Sultan Al Ruzaiqi, CEO ITA, menjadi pembicara utama bersama dengan para pakar GCC. Mereka salin bertukar pengalaman, mendiskusikan berbagai tantangan yang dihadapi di lapangan dalam menerapkan e-Government, mengimplementasikan eServices, dan membicarakan bagaimana mengkoneksi semua portal negara-negara anggota GCC.

Konfrensi pun dihadiri oleh sektor industri/organisasi ICT terkemuka dan para akdemisi dari berbagai universitas terpilih pun turut berbicara dalam perhelatan eGovernment akbar pertama GCC.








Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget