Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Sabtu, 30 Januari 2010

E-KTP Telah Uji Petik Namun Dana Rp6,6 Triliun Tak Kunjung Cair

Kementerian Dalam Negeri setidaknya memerlukan dana sekitar Rp6,6 triliun, namun kenyataannya tak juga terealisasi yang diperlukan untuk membangun data bases kependudukan -NIK dan KTP Elektronik. Upaya penghematan pun telah menyentuh teknologi cerdas/fitur keamanannya, yaitu Chip yang akan digunakan kemungkinan hanya berkapasitas 4KB.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi menuturkan, e-KTP digarap oleh tim 15 yang berasal dari lintas departemen. Tim ini akan bekerja hingga finalisasi dan merancang grand desainnya. Setelah itu baru diajukan ke Wakil Presiden Boediono. Namun seperti disitat dari Detik, Gamawan menuturkan,Namun anggaran Rp 6 triliun itu masih belum turun. Dari aspek yuridis sudah sampai selesai, teknis juga hampir selesai, dan sampai saat ini tim masih bekerja," ujarnya Jumat (29/1/2010).

Sekalipun dana belum jua turun dan malah akan dilakukan peninjauan secara menyeluruh faktanya KTP Elektronik telah memasuki tahap uji petik sejak November 2009 lalu dengan target 150.000 KTP Elektronik dan telah menghabiskan Rp9,2 miliar untuk pemenang tender. Uji coba dilakukan di;(1) Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang; (2) Kecamatan Gondokusuman, Kota Yogyakarta; (3) Kecamatan Denpasar Barat, Kota Denpasar; (4) Kecamatan Tamalanrea, Kota Makassar; (5) Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon; dan (6) Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana.

Sementra itu, Husni Fahmi, Kepala program e-KTP dari BPPT menuturkan dana sebesar itu diperlukan untuk sekitar 170 juta dari 220 juta penduduk yang berumur 17 tahun ke atas dan bakal dibuatkan e-KTP, dan untuk biaya bahan baku dan aplikasi yang masih harus diimpor dari luar negeri. Sehingga dana sebesar itu pun terbilang minim."Coba kita buat hitung-hitungan kasar. Misalnya 1 e-KTP membutuhkan biaya Rp 40.000, itu sudah termasuk memasukkan biaya aplikasi, komunikasi, bahan baku, operasional dan lainnya. Maka jika diperuntukkan bagi 170 juta penduduk Indonesia, maka membutuhkan dana sekitar Rp 6,8 triliun (Rp 40.000 x 170 juta)," beber Husni.Upaya penghematan pun merambah ke Chip yang diimpor dari China dan akan dibenamkan di e-KTP, dipilih yang berkapasitas 4KB yang akan menyimpan data diri, sidik jari serta foto si pemilik kartu tanda penduduk elektronik itu, jelas Husni.


Biometrik sidik jari yang seharusnya 10 jari pun akhirnya menyusut hanya 2 jari, yaitu sepasang jari telunjuk dan total data yang akan disuntikan sebesar 3KB. KTP Elektronik pun tak akan dapat dimasukan dengan data-data lainnya;nomor asuransi kesehatan, kartu kredit dan lainnya, sebab UU Administrasi Kependudukan menyatakan kartu tanda pengenal tidak bisa memasukkan banyak data di chip, jelasnya.Data di chip itu memang terbatas. Namun yang mesti diingat, tujuannya adalah untuk mewujudkan Nomor Identitas Kependudukan yang tunggal," pungkasnya.

------------------------------------------------------------------
Produk:
Nokia 770 Internet Tablet PC











Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget