Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Senin, 21 Juni 2010

Rekam Jejak Kemajuan E-Government Korea Selatan : Tantangan & Rencana Pembangunan Selanjutnya (Bagian Akhir)


Disamping berbagai cerita sukses dan pujian seluruh dunia terhadap kemampuannya untuk membangun, mengembangkan dan memperagakan berbagai keuntungan yang dirasakan oleh negara dan rakyat Korea Selatan, tak dapat dipungkiri bahwa tantangan-tantangan dalam menerapkan e-Government yang unggul tetap ada.



Sebelumnya :



Terlepas dari hal tersebut proses "informatization" di Korea Selatan yang berjalan demikian cepat telah menciptakan sebuah lingkungan informasi dan berbagai tuntutan-tuntutan yang mengiringinya. Lingkungan teknologi juga mengalami perubahan yang disebabkan oleh konvergensi teknologi-teknologi komunikasi dan informasi, dan meningkatnya tuntutan untuk mengurangi tingkat pertumbuhan emisi karbon dan mengatasi rendahnya tingkat kelahiran serta meningkatnya jumlah penduduk berusia lanjut.

Semua sistem informasi individual juga harus saling terkait dan terintegrasi, untuk merespon tren global : keterbukaan, berbagi dan bekerjasama. Kebutuhan untuk menangani dampak-dampak negatif teknologi digital juga semakin meningkat apalagi ancaman-ancaman cyber juga meningkat seperti; "hacking", kebocoran informasi pribadi dan semakin meningkatnya kesenjangan digital.

Menghadapi berbagai tantangan tersebut dan memenuhi tuntutan efisiensi dan melangkah menuju masyarakat informasi yang lebih maju, maka pemerintah Korea Selatan telah menetapkan lima target informasisasi nasional :

(1) Mengaktivasi "Creative Soft Power" untuk merombak penciptaan informasi nasional dan utilisasi sistem-sistem yang memunculkan engine development yang baru.

(2) Pembangunan "Infrastruktur Digital teknologi terkini yang terkonvergensi" menghasilkan kinerja teknologi informasi dan komunikasi menjadi lebih efisien dan maju sehingga infrastruktur utama nasional menjadi lebih efektif dan canggih.

(3) "Reliable Information Society" untuk membangun kepercayaan di semua area kepentingan masyarakat termasuk bencana alam dan keamanan produk makanan serta keamanan cyber.

(4) "Efficient Knowledge-Based Government" atau Pemerintahan berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi yang efisien untuk meningkatkan efisiensi kerja pemerintah dan meningkatkan kualitas pelayanan pemerintah dengan mengintegrasikan dan menghubungkan sistem-sistem informasi.

(5) "Better Life with Digital Benefits" atau membangun kehidupan yang lebih baik dengan memanfaatkan keunggulan-keunggulan digital untuk menstimulasi ekonomi dengan menggunakan teknologi-teknologi informasi dan komunikasi secara kreatif dan produktif.

(Martin Simamora | Sumber utama artikel Bagian 1- bagian terakhir : koreatimes.co.kr : Choi Yoo-Sung, senior research fellow dan direktur Deapartemen Internasional dan Kerjasama pada Korea Institute of Public Administration, Seoul. Terlibat dalam Komite Regulator Reformasi di sejumlah kementerian dan instansi termasuk dengan;Fair Trade Commission, Ministry of Land, Transport and Maritime Affairs, dan Ministry of Agriculture and Forestry. Choi Yoo-Sung dapat dihubungi di cyuseong@kipa.re.kr. )


Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget