Senin, 07 Juni 2010
Inefisiensi Birokrasi Menyulitkan Masyarakat & Pekerja Ekspatriat
India dikategorikan sebagai negara di Asia yang memiliki birokrasi yang paling tidak efisien se-Asia. Hal ini dinyatakan oleh tenaga kerja ekspatriat atau asing dalam sebuah. Survei PERC membidik 12 negara utama di Asia, menanyakan kepada para pebisnis ekspatriat bagaimana efisiensi birokrasi di negara tempatnya bekerja. PERC menyimpulkan bahwa birokrasi berkarakter pita merah - birokrasi yang tidak efisien telah menjadi masalah yang konstan bagi masyarakat dan sering kali menghambat masuknya investasi asing.
India memang dinilai oleh para pekerja ekspatriatnya, sebagaimana terekam dalam survei PERC, memiliki birokrasi terburuk di Asia dan memiliki skor 9,41 atau hampir 10, angka tertinggi yang mencerminkan kondisi birokrasi yang sangat buruk.
Dr Gareth Price, Kepala Program Asia Chatam House, sebuah think tank internasional menyatakan, peringkat yang dicapai India dalam surveri PERC diakibatkan oleh sejumlah faktor. "Pertama, di negara berpenduduk 1,2 miliar jiwa, hanya memiliki 15 juta pegawai negeri yang sangat tidak memadai untuk menjalankan birokrasi dengan baik.
Kemudian, birokrasi India , dikutip Plaza eGov dari telegraph.co.uk (3/6) didasarkan kepada peraturan-peraturan yang rumit dan tidak dapat mengikuti dinamika perkembangan yang sangat merugikan para pekerja ekspatriat. Banyak inspektur dan pejabat pemerintah memilik kepentingan dalam proses birokrasi.
Peraturan-peraturan yang terbilang tua atau tidak lagi sesuai dengan situasi dan kebutuhan jarang dicabut, jadi jika pemerintah mau, apa pun dapat ditutup. Kebalikan dengan Singapura yang melakukan upaya nyata menyederhanakan birokrasinya, dan hal ini tercermin dari hasil survei, betapa birokrasi Singapura sangat menyenangkan bagi para pekerja ekspatriat.
Hasil survei yang diungkapkan oleh PERC sebenarnya tidak berdiri sendiri apalagi tendensius, malahan menguatkan hasil survei yang dilakukan oleh Bank Dunia pada 2010 yang mengukur kemudahan berbisnis. Pada survei kemudahan berbisnis yang digelar Bank Dunia, Singapura dan Hongkong juga berada dalam tiga besar pemuncak negara-negara yang memiliki aturan dan birokrasi yang memudahkan investasi. Bank Dunia juga menempatkan India di peringkat ke 133 dari total 183 negara.
Jadi dapat dikatakan survei PERC terhadap 1.373 eksekutif ekspatriat cukup berhasil menampilkan wajah birokrasi 12 negara di Asia, wajah yang tak selalu tersenyum namun juga tak selalu buruk. Pemerintah di negara-negara Asia masih perlu berjuang keras melakukan reformasi birokrasi secara total dan tidak setengah hati.
(Martin Simamora)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar