Kementerian Dalam Negeri telah menunjuk Kota Surabaya sebagai best practice sister city dan ICT/e-Government dan kota ini pun menjadi tempat bagi kota-kota lainnya di Indonesia untuk memahami pelaksanaan aturan dan penerapan sister city.
A. Eka Mardijanto, Kepala Sub Bagian Kerjasama Dalam Negeri disitat suarasurabaya.net (17/6) lebih lanjut menyatakan sebuah workshop telah diselenggarakan di Surabaya, selama dua hari, 16-17 Juni 2010 yang dihadiri 75 delegasi birokrat yang berasal dari 18 kota antara lain ; Semarang, Balikpapan, Malang, Kupang, Singkawang, Padang, Bandung, Yogyakarta, Denpasar, Medan, Pekanbaru, Surakarta dan Kabupaten Pasuruan, Kotim, Gresik, Purwakarta dan Sidoarjo.
Workshop ini menegaskan Surabaya sebagai teladan bagi para peserta untuk memahami implementasi e-Government dan program sister city. Workshop diadakan di tiga tempat yaitu; PT Utomo Deck, PT Pelindo III, dan Universitas Kristen Petra, jelas Eka.
Surabaya tak hanya memiliki kemampuan yang baik dalam mengimplementasikan e-Government namun juga termasuk kota yang memiliki kemampuan menjalin kerjasama yang baik di tataran internasional. Di Universitas Kristen Petra para peserta mengenal aktivitas Community Outreach Program (COP) atau kuliah kerja nyata (KKN) yang dilakukan oleh mahasiswa UK Petra bersama mahasiswa sister city dari 5 negara yaitu; Belanda, Korea Selatan, Hongkong, Jepang, dan India.
(Martin Simamora | suarasurabaya.net)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar