Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Selasa, 09 Februari 2010

Angkatan Bersenjata AS Rangkul IBM Bangun Keunggulan Cybersecurity


Proyek yang digalang oleh USAF dengan IBM akan memberikan keunggulan teknologi Cybersecurity dan berbagai teknologi analitikal yang strategis bagi pengelolaan dan operasionalisasi 9 Komando USAF, 100 pangkalan USAF dan 700.000 aktivitas personil militer USAF di seluruh dunia.

Proyek berdurasi 10 bulan ini juga akan memperkenalkan teknologi unggul: Cyber security dan teknologi-teknologi analitikal ke dalam "Joint Project" ini, teknologi yang berkemampuan melindungi data nasional yang sensitif.


United States Air Force (USAF) dan IBM akan merancang dan mendemonstrasikan sebuah infrastruktur 'Cloud Computing" (Komputasi Awan) yang mampu menopang seluruh jaringan pertahanan dan intelijen. Proyek 10 bulan ini akan memperkenalkan teknologi unggul cyber security dan teknologi analitikal yang dikembangkan oleh IBM Research kedalam arsitektur Cloud.

IBM dan USAF pun akan mengatasi berbagai batasan yang ada dalam implementasi Cloud Computing pada sebuah infrastruktur yang dirancang tak hanya untuk menopang sebuah network berskala besar, tetapi sekaligus memenuhi berbagai standard kemananan yang teramat rumit. Jaringan USAF bertanggung jawab terhadap operasionalisai 9 Komando utama USAF, hampir 100 pangkalan utama USAF, dan 700.000 personil militer aktif di seluruh dunia.


Letjend William Lord, pejabat CIO dan Chief, Warfighting Integration USAF menyatakan:"Tujuan kami untuk mendemonstrasikan bagaimana Cloud Computing mampu menjadi sebuah alat/tool yang memampukan USAF mengelola,memonitor dan mengamankan arus informasi didalam network milik USAF. Kami pun melakukan pengamatan mendalam terhadap kinerja teknologi Cloud milik IBM di dunia komersial dan meminta kepada IBM untuk melakukan pengembangan sebuah arsitektur yang mampu membawa perbaikan kinerja di dalam lingkungan USAF agar mampu memperbaiki semua operasional,analitikal dan kemampuan security.

IBM dalam hal ini; para peneliti,arsitektur software, spesialis analisa, dan para pakar cyber security akan bekerjasam dengan para personil USAF dan sejumlah agen federal untuk menggalang sebuah level keamanan yang istimewa dan keserasian jaringan dengan desain Cloud USAF. Penganalisa "stream computing" yang termaju akan menjadi komponen utama dalam desainnya. teknoplogi ini akan berpasangan dengan banayk sensor dan monitor serta berbagai instrumen deteksi lainnya yang akan memampukan USAF secara tepat menganalis arus data dalam jumlah yang sangat besar pada networknya dan secra cepat,akurat, dan berespon dengan cerdas untuk menghadapi berbagai bentuk ancaman yang mungkin muncul, seperti; cyberattack dan kegagalan pada network,sistem atau aplikasi dan secara otomayis akan melakuakn pencegahan kerusakan saat situasi semacam ini terjadi.


Pemerintahan Obama memang telah mengedepankan adopsi cloud computing yang lebih luas dalam pemerintahan federal untuk memperbaiki efisiensi TI, mengurangi biaya dan menyajikan sebuah standar untuk menggulirkan berbagai pelayanan pemerintah kepada publik.

Pada lingkungan TIK model Cloud Computing maka seluruh sumber daya TI, layanan TI,aplikasi-aplikasi, alat-alat penyimpan data dan server misalnya di tempatkan dalam sebuah pool dan dikelola secara terpusat.

seluruh sumber daya TI yang tersimpan pada satu tempat dan tersentral dapat didayagunakan dan diakses melalui internet. Model Cloud memperkuat pelaksanaan berbagai aplikasi yang mengemban misi bernilai kritikal dengan menyingkirkan ketergantungan pada kepemilikan hardware. semua aplikasi dapat dengan mudah dipindahkan dari satu sistem ke sistem lainnya bahkan kala sistem mengalami kegagalan atau Cyber attack.

(Sumber: diolah dari Public Technology/MS)
-----------------------------------------------------------------------------------



Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget