Selasa, 23 Februari 2010
Inggris Rangkul NATO, Google Gandeng NSA Bangun Pertahanan Cyberwar
Pada awal Februari 2010 lalu secara resmi Pemerintah Inggris mengeluarkan peringatan resmi mengenai ancaman yang mengintai negri ini berupa serangkain serangan cyber pada seluruh network, pemerintah pun menegaskan bahwa frekuensi dan tingkat bahaya serangan cyber tersebut tak dapat dipandang remeh.
Mengacu ke kesepakatan kerjasama keamanan yang telah dirampungkan oleh Google dan National Security Agency (NSA) yang menghasilkan detail kerjasama untuk meningkatkan kinerja dan mekanisme pertahanan "search engine" setelah sebuah serangan cyber hebat menyerang Google. Para pejabat kedua negara, Inggris dan Amerika Serikat menyatakan yang menjadi pertaruhan lebih dari sekedar upaya negara untuk melakukan sensor, yang lebih berbahaya
Inggris sendiri, untuk menghadapi ancaman cyber yang makin kritikal telah menerbitkan Green Paper yang mengungkapkan bahwa Inggris menjadi bagian Strategic Defence Review yang akan berfokus pada berbagai resiko yang dimunculkan oleh teknologi yang ada di tangan lawan.
Kini diyakini gerakan-gerakan terorisme dan pemberontakan diyakini memiliki kemampuan elektronik yang memadai yang mampu memacetkan atau mengambil alih kedadali/intersepsi berbagai sistem persenjataan dan bahkan jaringan komunikasi berkualifikasi rahasia selama misi militer dilaksanakan.
"Cyberspace khususnya kini menghadapi beragam tantangan yang ragam dan kompleks bagi keamanan Inggris dan Angkatan Bersenjata Kerajaan Inggris, kini berbagai operasi termasuk serangan cyber telah jadi komponen penting dalam lingkungan keamanan dan terus bertumbuh menjadi lebih serius dengan frekuensi meningkat, ungkap laporan Green Paper.
Ancaman terhebat datang dari negara-negara yang sangat mapan dan berkemampuan tinggi, tetapi masalahnya Cyber tak mengenal jarak, berbiaya rendah (dalam melancarkan serangan mematikan sekalipun), dan kerap tak diketahui identitas penyerangnya, sehingga Cyberspce menjadi kancah perang penting tak hanya bagi militer dan negara tetapi juga bagi para kriminal cyber, teroris dan berbagai kelompok kriminal terorganisasi lainnya.
Inggris pun kini bekerjasama dengan anggota NATO untuk memformulasi mekanisme pertahanan Cyber war.
(TopNews.in | Martin Simamora)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar