Selasa, 13 April 2010
Filipina Audit Efektifitas National Single Window
National Competitiveness Council (NCC) Filipina akan memeriksa efektifitas sebuah sistem baru yang menjanjikan pergerakan masuk dan keluar barang yang lebih cepat. sistem itu adalah National Single Window, bagian integral dari ASEAN Single Window dan salah satu komponen penting dalam mewujudkan ASEAN Economic Community.
Cesar Bautista, Ketua Sektor Swasta NCC dilansir melalui Manila Bulletin online (2/4/2010) menyatakan, komunitas bisnis menyambut hangat pengoperasian Bureau of Customs (BoC) sebagai pelaksana National Single Window sebagaimana yang diterapkan oleh Singapura, Malaysia, Indonesia sehingga memenuhi standar-standar global untuk mempercepat proses ekspor dan impor barang.
NCC akan melakukan audit tersendiri yang independen terhadap integritas sistem berbasis internet (NSW) yang bertujuan menyederhanakan semua proses ekspor dan impor barang. "Kami akan melakukan survei terhadap pengguna untuk mengetahui apakah mereka merasakan keuntungan yang berbeda dengan penerapan sistem tunggal yang mengkoneksi semua badan pemerintah sehingga tercapai waktu dan jumlah hari yang diperlukan oleh instansi-instansi pemerintah untuk mengapalkan atau membongkar muatan barang di pelabuhan-pelabuhan lokal, jelas Bautista.
Mengacu kepada survei terdahulu, September 2008, BOC dan instansi-instansi pemerintah lainnya memerlukan waktu selama 16 hari kerja per pengapalan/ bongkar barang atau lebih dari dua minggu. Laporan ini senada dengan hasil survei yang dilakukan International Finance Corp. (IFC),sayap investasi World Bank pada tahun 2009 lalu.
Bautitusta menyatakan waktu proses pengapalan barang ditargetkan 3 hari. Sebuah perencanaan yang terinci harus diletakan untuk menentukan bagaimana dan kapan target waktu tiga hari dapat dipenuhi. Meninjau kepada hasil survei NCC, proses Custom Clearance Filipina mengalami penumpukan proses atau bottle neck dan harus dikurangi semaksimal mungkin jika Filipina ingin mencapai waktu tinggal barang di pelabuhan secepat di negara-negara tetangga yang lebih baik.
National Single Window harus dapat menerapkan semua fitur global pengoperasian Single Windows termasuk dokumentasi tunggal, pemrosesan yang simultan, dan proses pembuatan keputusan secara tunggal, tambah Bautista. NSW Filipina telah menyatukan 10 instansi pemerintah utama yang terlibat dalam proses pengeluaran berbagai izin dan clearance pada impor dan ekspor.
Interkoneksitas pada berbagai instansi pemerintah akan membuat pemrosesan berbagai dokumen internasional berlangsung cepat, konsiten dan dapat diprediksi, dan NSW akan menghubungkan 30 instansi pemerintah lainnya dengan NSW. Interkoneksi akan menguatkan kinerja layanan Electronic to Mobile (E2M) BOC dan program otamatisasi yang telah operasional di 10 pelabuhan utama keluar dan masuk barang di seluruh kepulauan Filipina. NSW pada akhirnya harus dapat melenyapkan berbagai kesulitan para pengguna jasa pelabuhan dalam mengurus ekspor dan impor, tambah Bautista.
(Martin Simamora)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar