ASEAN Summit ke 16 yang telah berlangsung di Vietnam pada 8-9 April 2010 merupakan pertemuan yang membahas banyak hal secara ekstensif, terbuka dan menghasilkan berbagai diskusi yang membawa hal positif untuk mewujudkan tema Summit : "Towards the ASEAN Community : From Vision to ACtion. ASEAN Summit 16 dapat dinyatakan sebagai upaya membangun gerbang menuju integrasi ASEAN yang sempurna, tak hanya sekedar integrasi ekonomi saja. Apakah ASEAN sedang merintis langkah untuk menuju integrasi layaknya European Union?
Seputar ASEAN Summit 16 :
Statement of the 16th ASEAN Summit di Hanoi yang baru saja berakhir dengan jelas menyatakan tercapainya kemajuan yang memuaskan dalam implementasi ASEAN Charter dan Roadmap menuju ASEAN Community atau Masyarakat ASEAN dan menegaskan kembali semua komitmen untuk mempercepat implementasi yang efektif melalui berbagai langkah dan aktivitas nyata. Konfrensi Tingkat TInggi ASEAN ke 16 juga berkomitmen untuk memperkuat kerjasama untuk mendorong terjadinya integrasi kawasan ke derajat yang lebih dalam dan dalam menghadapi berbagai tantangan global untuk membangun ASEAN Community yang berkelanjutan, dinamis dan memiliki daya pulih yang baik.
ASEAN Comunity adalah Strategi untuk Pembangunan dan Pemulihan Ekonomi
Semua negara anggota ASEAN dalam Summit ke 16 ini berkeyakinan dapat bertindak dengan cepat di tingkat nasional, regional dan global untuk mencapai pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dan pembangunan ASEAN paska krisis finansial dan ekonomi global. ASEAN sepakat untuk melaksanakan secara efektif semua kesepakatan kerjasama ASEAN yang telah ada melalui pemantauan yang lebih efektif, koordinasi yang lebih baik, pengadaan sumber-sumber daya yang memadai, dan pelibatan sektor swasta yang lebih besar.
Summit ini juga menghasilkan kesepakatan agar semua negara anggota ASEAN memfokuskan semua upaya untuk menjamin stabilitas finansial, memperkuat pembangunan infrastruktur regional dan konektifitas, mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan memperkecil kesenjangan pembangunan. ASEAN juga harus menjadikan semua upaya memperkuat kerjasama perlindungan lingkungan dan sistem jaringan keamananan sosial,sebagai bagian kebijakan ekonominya, termasuk pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Pertumbuhan ekonomi yang hijau atau aktivitas ekonomi yang yang bersahabat dengan lingkungan juga akan dikedepankan termasuk pengembangan teknologi ramah lingkungan (Green Technology), aplikasi dan juga investasinya. Untuk membangun arsitektur finansial internasional yang seimbang dan mencapai pemerintahan global, maka ASEAN akan bekerjasama erat dengan para mitra yang relevan.
ASEAN menekankan agar semua anggotanya menghindari penerpan berbagai hambatan dan syarat-syarat kondisional dalam perdagangan, investasi dan pembangunan sosial ekonomi pada negara-negara berkembang dalam rangka menangani berbagai masalah lingkungan.
Summit ini juga menghasilkan kesepakatan agar semua negara anggota ASEAN memfokuskan semua upaya untuk menjamin stabilitas finansial, memperkuat pembangunan infrastruktur regional dan konektifitas, mempromosikan pembangunan berkelanjutan dan memperkecil kesenjangan pembangunan. ASEAN juga harus menjadikan semua upaya memperkuat kerjasama perlindungan lingkungan dan sistem jaringan keamananan sosial,sebagai bagian kebijakan ekonominya, termasuk pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia.
Pertumbuhan ekonomi yang hijau atau aktivitas ekonomi yang yang bersahabat dengan lingkungan juga akan dikedepankan termasuk pengembangan teknologi ramah lingkungan (Green Technology), aplikasi dan juga investasinya. Untuk membangun arsitektur finansial internasional yang seimbang dan mencapai pemerintahan global, maka ASEAN akan bekerjasama erat dengan para mitra yang relevan.
ASEAN menekankan agar semua anggotanya menghindari penerpan berbagai hambatan dan syarat-syarat kondisional dalam perdagangan, investasi dan pembangunan sosial ekonomi pada negara-negara berkembang dalam rangka menangani berbagai masalah lingkungan.
Konektifitas ASEAN
ASEAN memastikan untuk terus melanjutkan pengembangan sebuah Master Plan ASEAN Connectivity yang akan diajukan dalam 17th ASEAN Summit yang akan berlangsung pada Oktober 2010 mendatang. Dalam hal ini ASEAN menyambut positif capaian yang dihasilkan dalam Pertemuan Pertama High Level Task Force (HLTF) untuk ASEAN Connectivity yang telah berlangsung di Hanoi pada 9-10 Maret 2010 lalu, khususnya pokok-pokok dan elemen-elemen utama dalam Master Plan.
High Level Task Force (HLTF) dibentuk untuk mengidentifikasi upaya-upaya spesifik dengan target-target dan agenda waktu yang jelas dan untuk menciptakan berbagai mekanisme pembiayaan infrastruktur yang memungkinkan untuk kepentingan implementasi Master Plan. Mempertimbangkan aspek konektifitas lintas sektoral, pada tingkat nasional, ASEAN memutuskan untuk mendukung penuh perwakilan HLTF dengan mengeluarkan mandat untuk melakukan koordinasi antar kementerian dan instansi di tingkat regional dan menugaskan semua Kementerian sektoral ASEAN untuk terus memberikan panduan kepada HLTF.
ASEAN akan memprioritaskan pemuktahiran intra-ASEAN Connectivity termasuknya perlunya menyelesaikan pembangunan koneksi-koneksi terputus pada jalur-jalur transportasi udara, laut dan darat di Mekong dan di berbagai sub kawasan ASEAN. Peningkatan kerjasama dengan para mitra ASEAN pun akan dilakukan untuk mempromosikan konektifitas Asia Timur di masa mendatang. Prioritas pembangunan akan diarahkan pada pembangunan transportasi, teknonologi informasi dan komunikasi, energi dan fasilitas perlintasan daerah perbatasan untuk menciptakan pergerakan masyarakat, barang dan jasa yang lebih mulus. Mewujudkan hal ini sangat penting untuk membangun sinergi dan konsistensi antara Master Plan ASEAN Connectivity dengan berbagai strategi sektoral.
High Level Task Force (HLTF) dibentuk untuk mengidentifikasi upaya-upaya spesifik dengan target-target dan agenda waktu yang jelas dan untuk menciptakan berbagai mekanisme pembiayaan infrastruktur yang memungkinkan untuk kepentingan implementasi Master Plan. Mempertimbangkan aspek konektifitas lintas sektoral, pada tingkat nasional, ASEAN memutuskan untuk mendukung penuh perwakilan HLTF dengan mengeluarkan mandat untuk melakukan koordinasi antar kementerian dan instansi di tingkat regional dan menugaskan semua Kementerian sektoral ASEAN untuk terus memberikan panduan kepada HLTF.
ASEAN akan memprioritaskan pemuktahiran intra-ASEAN Connectivity termasuknya perlunya menyelesaikan pembangunan koneksi-koneksi terputus pada jalur-jalur transportasi udara, laut dan darat di Mekong dan di berbagai sub kawasan ASEAN. Peningkatan kerjasama dengan para mitra ASEAN pun akan dilakukan untuk mempromosikan konektifitas Asia Timur di masa mendatang. Prioritas pembangunan akan diarahkan pada pembangunan transportasi, teknonologi informasi dan komunikasi, energi dan fasilitas perlintasan daerah perbatasan untuk menciptakan pergerakan masyarakat, barang dan jasa yang lebih mulus. Mewujudkan hal ini sangat penting untuk membangun sinergi dan konsistensi antara Master Plan ASEAN Connectivity dengan berbagai strategi sektoral.
Sentralitas ASEAN
Semua negara anggota ASEAN harus menyadari pentingnya dan memiliki determinasi untuk menjaga peran sentral ASEAN dalam pembentukan arsitektur regional yang sedang terbentuk, dengan memperhatikan berbagai perkembangan dan perubahan yang cepat pada situasi regional dan internasional. ASEAN sepakat untuk mengadopsi dua poros pendekatan dengan prioritas ditujukan pada percepatan intrgrasi ASEAN dan pembangunana ASEAN Community sementara tetap mengintensifkan berbagai hubungan eksternal ASEAN dangan memastikan peran ASEAN sebagai kekuatan pendorong dalam berbagai kerangka kerjasama kawasan. ASEAN harus mengembangkan berbagai strategi ASEAN dengan semua mitra penting dan memperkuat kesamaan sudut pandang dan pendekatan ASEAN dalam menyikapi berbagai isu global. Semua kerangka kerjasama regional yang baru harus melengkapi dan dibangun diatas berbagai mekanisme regional yang sudah ada dan mengacu kepada prinsip sentralitas ASEAN.
(Martin Simamora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar