Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Senin, 12 April 2010

ASEAN Summit 16, Terbentuknya Landasan Integrasi ASEAN yang Sempurna (3-akhir) : Menanti Lahirnya Uni Asia !


ASEAN pun lantas sepakat untuk mengintensifkan seluruh upaya untuk mewujudkan Integrasi ekonomi antarnegara ASEAN dengan menekankan perlunya merampung sejumlah langkah yang harus dijalankan. Sejak ASEAN mengadopsi Blueprint ASEAN Economic Comunity (AEC) pada 2007 lalu serangkaian kemajuan yang signifikan mewarnai prosesnya.

ASEAN Economic Community (AEC)
Summit ke 16 juga menyatakan sambutan yang hangat atas hasil yang dicapai dari AEC Council Meeting ke-3 terutama kemajuan dalam implementasi Blueprint AEC dan disepakati perlunya berbagai upaya intensif dalam melakukan integrasi antarnegara ASEAN dan perlunya untuk sesegera mungkin mengimplementasikan seluruh komitmen integrasi ekonomi yang dinyatakan oleh semua negara anggota ASEAN.


Sejak adopsi AEC Bluperint 2007 serangkain kemajuan signifikan telah dicapai. Dimulai pada 1 Januari 2010 lalu, ASEAN berhasil menghilangkan 99.5% pos tarif perdagangan, bandingkan dengan Common Effective Preferential Tariffs for ASEAN Free Trade Area (CEPT-AFTA) yang hanya mencapi 0-5% saja. Perdagangan antarnegara ASEAN dapat meningkat hingga tiga kali dari nilai sebesar USD458.1 juta yang dicapai pada tahun 2008, jauh meningkat dibandingkan dengan tahun 2000 saat 10 negara ASEAN bergabung kedalam CEPT-AFTA. Bersamaan dengan sukses tersebut, kemajuan positif juga tercapai dalam upaya menyingkir berbagai hambatan non tarif.


Kesepakatan Perdagangan ASEAN.
Mobilitas tenaga kerja terampil yang lebih besar akan diupayakan dengan memfasilitasi Mutual Recognition Arrangements (MRAs) dan menegaskan kembali komitmen untuk mengimplementasikan semua MRA ASEAN. Liberalisasi perdagangan jasa juga mengalami kemajuan substansial yang terus berlanjut dalam kerangka ASEAN Comprehensive Investment Agreement (ACIA) dan berharap dapat dilaksanakan pada Agustus 2010 mendatang.


Hasil ASEAN Financial Ministers' Meeting di Nha Trang yang meneguhkan komitmen ASEAN untuk lebih membebaskan arus modal dengan mengendors implementasi rencana untuk mempromosikan pembentukan sebuah Pasar Modal ASEAN yang terintegrasi adalah sebuah kemajuan yang baik. Demikian juga dengan masuknya Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM) Agreement pada 24 Maret 2010 lalu dan proposal pembentukan Credit Guarantee and Investment Facility (CGIF).

Pada langkah selanjutnya ASEAN memandang penting untuk mulai merumuskan berbagai upaya liberalisasi keamanan pangan dan energi, liberalisasi transportasi, termasuk pembangunan Pasar Tunggal Aviasi di ASEAN pada 2015 sebagaimana yang diamanatkan oleh AEC Blueprint dan kerjasama sektoral lainnya.

Untuk mempercepat proses pembentukan ASEAN EConomic Community, maka sangat penting untuk mengimplementasikan berbagai langkah konsisten sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan di AEC Blueprint. Untuk mewujudkannya, ASEAN telah menugaskan berbagai badan kementerian sektoral untuk meninjau implementasi berbagai komitmen sebagaimana yang telah diatur untuk menjamin pelaksanaan ratifikasi berlangsung sesuai dengan jadwal demikian juga dengan implementasinya harus selaras dengan semua Agreement dan Protokol yang telah ditandatangani. Semua badan kementerian sektoral juga diminta melakukan berbagai upaya maksimal termasuk mengalokasikan berbagai sumber daya yang diperlukan secara memadai yang diperlukan untuk melaksanakan semua langkah yang dapat memberikan dampak terbesar untuk mewujudkan AEC. Semua kementerian ekonomi ditugaskan untuk melakukan berbagai aktivitas dialog antara sektor pemerintah dengan sektor swasta yang sangat perlu dan berguna bagi AEC.


ASEAN juga meraih keberhasilan dalam berbagai inisiatif integrasi ekonomi eksternal (antarkawasan) lainnya seperti ; terwujudnya kesepakatan FTA ASEAN-China dan ASEAN-Korea dan masuknya kekuatan baru ASEAN-Australia-New Zealand FTA (AANZFTA) dan ASEAN-India Trade In Goods Agreement. ASEAN -Jepang juga mengalami peningkatan relasi yang signifikan terutama pada bab-bab yang mengatur perdagangan jasa dan investasi dalam ASEAN-Japan Comprehensive Economic Partnership (AJCEP). ASEAN plus telah memberikan akses pasar yang potensial bagi ekspor-ekspor produk ASEAN kepada mitra-mitra dagang utama ASEAN terutama China dan India, dua kekuatan Ekonomi Asia yang sedang bertumbuh.

Serangkaian inisiatif kini sedang berlangsung untuk meluaskan integrasi regional atau integrasi antarkawasan dengan mempertimbangkan berbagai rekomendasi yang disuarakan baik oleh East Asia Free Trade Agreement (EAFTA) dan Comprehensive Economic Partnership for East Asia (CEPEA) untuk melakukan studi bersama. Dalam hal ini ASEAN menantikan laporan perkembangannya yang akan disampaikan pada 17th ASEAN Summit pada Okotober 2010 mendatang dan mendiskusikannya dengan semua mitra dialog untuk mencapai kesepakatan panduan arsitektur regional masa depan dimana ASEAN sebagai sentralnya.



Mempersempit Kesenjangan Pembangunan
ASEAN menegaskan bahwa upaya mempersempit kesenjangan pembangunan antarnegara ASEAN secara berkelanjutan adalah salah satu prioritas penting dalam kerjasama intra-ASEAN dan kerjasama eksternal ASEAN untuk mengakselerasi integrasi ASEAN dan membantu upaya mencapai target, adanya sebuah pasar yang lebih seimbang, inklusif dan melanggengkan ASEAN Community.

Pelaksanaannya akan didukung dengan berbagai proyek yang baik dengan sumber daya yang memadai sehingga dapat dilakukan. ASEAN telah menginstruksikan semua kementerian sektoral ASEAN untuk memperkuat kerjasama dan mengakselerasi implementasi Rencana Kerja II IAI. Task Force IAI dan ASEAN Secretariat akan berkoordinasi secara erat dengan para mitra donor untuk menjamin adanya hasil yang baik dalam Third IAI Development Cooperation Forum yang mungkin akan diselenggarakan pada 2010.



Relasi Eksternal ASEAN
ASEAN sejauh ini mencatat kemajuan yang positif dalam berbagai kerjasama regional yang terbangun dalam kerangka; ASEAN+1, ASEAN+2 dan berbagai proses East Asia Summit dan berterimakasih atas dukungan finansial yang diterima oleh ASEAN dari para mitra eksternal. ASEAN menekankan bahwa kerjasama eksternal memiliki peran penting untuk menjaga perdamaian dan stabilitas kawasan, memperkuat integrasi ASEAN, mempersempit kesenjangan pembangunan dan memuktahirkan intra-Asean Connectivity dan memperluas konektifitas ASEAN dengan kawasan yang lebih luas.

Memaksimalkan kerjasama eksternal ASEAN maka para menteri-menteri sektoral telah ditugaskan untuk menjalin kerjasama erat dengan para mitra eksternal untuk mewujudkan suksesnya pelaksanaan berbagai rencana aksi atau program kerja, dan kesepakatan kerjasama di berbagai bidang; perdagangan, ekonomi dan sosial budaya

ASEAN mengakui perlunya saling mengakui dan mendukung peran-peran untuk saling menguatkan peran-peran proses ASEAN+3, East Asia Summit (EAS) dan sejumlah forum regional lainnya seperti ASEAN Regional Forum (ARF) untuk mempromosikan Kerjasama Asia Timur dan dialog menuju pemerbentukan komunitas di Asia Timur. Dalam hal ini ASEAN mendorong Rusia dan Amerika Serikat untuk memperkuat keterlibatannya dalam sebuah pengembangan arsitektur regional, termasuk kemungkinan keterlibatannya dengan EAS melalui serangkaian modalitas yang tepat, dengan mengedepankan kepemimpinan pemimpin, terbuka dan sifat EAS yang inklusif.

ASEAN menginginkan penyelenggaraan konvensi ASEAN-Russia Summit ke-2 bersamaan dengan 17th ASEAN Summit di Hanoi yang akan diselenggarakan pada akhir tahun ini dan menugaskan para pejabata ASEAN untuk menjalin kerjasama yang erat dengan Rusia untuk menyukseskan konvensi.





(Martin Simamora)




Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget