Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Selasa, 06 April 2010

Mirsal 2, Sistem Bea Cukai Elektronik Dubai yang Cerdas


Belum lama ini Dubai telah meresmikan pengoperasian Mirsal 2, Sistem Bea Cukai Elektronik. Mirsal 2 adalah sebuah Sistem Deklarasi Bea Cukai yang komprehensif,dikembangkan oleh Dubai Customs. Mirsal yang dikembangkan dibawah arahan HH Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, Wakil Presiden UAE dan Perdana Menteri, dan Penguasa Dubai, HH Sheikh Maktoum Bin Mohammed Bin Rashid Al Maktoum, Deputy Ruler of Dubai, dirancang untuk mengakselerasi semua prosedur bisnis dan menciptakan kualitas layanan yang unggul.

Dubai Customs telah meresmikan Mirsal2 pada Minggu (28/3/2010) akan memberikan kecepatan pelaksanaan semua prosedur bisnis dan memberikan berbagai standar layanan berkualitas unggul namun tetap memberikan perlindungan terhadap berbagai kepentingan nasional. Mirsal 2 dipandang sebagai sebuah lompatan istimewa dalam sejarah proses bea dan cukai terkait implementasi teknologi maju yang memayungi semua prosedur bea dan cukai.


Bea dan Cukai Dubai melakukan pengembangan Mirsal2 secara internal dalam kurun waktu dua tahun. Sistem Mirsal dirancang untuk memenuhi kebutuhan semua klien dan berbagai kebutuhan stakeholder utama. Mirsal 2 dirancang untuk memberikan keuntungan optimal kepada semua pihak dengan meningkatkan standar-standar pelayanan, dengan memperkuat kerjasama dengan semua mitra dan melalui penyediaan sebuah lingkungan teknologi yang unggul bagi semua pegawai bea dan cukai.



"Mirsal 2 adalah perwujudan nyata dari semua arahan yang dinyatakan oleh HH Sheikh Mohammed Bin Rashid Al Maktoum bahwa melalui e-Government; sebuah pemerintahan yang mengadopsi praktik-praktik bisnis terunggul berstandar internasional di semua bidang yang memberikan keunggul ekonomi dan masyarakat. Dipandu oleh visi semacam ini, kami dengan dedikasi penuh menciptakan sebuah sistem yang akan memberikan dampak positif terhadap masa depan aktivitas perdagangan di Dubai dan UAE secara keseluruhan, ujar H.E. Ahmed Butti Ahmed, Ketua Eksekutif Pelabuhan, Bea Cukai dan Zona Kerjasama Bebas yang juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai, seperti dilansir
Mirsal 2 memungkinkan semua klien merampungkan semua prosedur Clearace hanya dalam hitungan jam. Para pebisnis tak perlu datang ke konter-konter layanan departemen bea dan cukai yang akan memberikan efisiensi waktu dan tenaga baik kepada pegawai bea cukai dan pengusaha. Sistem ini mampu memberikan penghematan biaya baik kepada pengusaha (importir/eksportir) dan Dubai Customs, sebab sistem ini meminimalkan biaya-biaya operasional dan meningkatkan penerimaan. Waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan sebauh transaksi juga menjadi lebih singkat, hingga kurang dari dua menit untuk deklarasi semua barang jenis bebas risiko.



Sistem Bea Cukai elektronik megokohkan Dubai untuk melaksanakan semua aspek Dubai Strategic Plan 2015; Security and Justice and Economic Development, jelas H.E. Ahmed Butti Ahmed dilansir pcmag-mideast.com (29/3/2010). Mirsal 2 memiliki peran penting untuk mewujudkan visi Dubai Customs menjadi penyelenggara administrasi bea cukai terdepan di dunia dalam mendukung perdagang yang sah atau legitimate trade. Mirsal2 dapat mengidentifikasi kargo-kargo yang dicurigai secara tepat melalui Risk Assesment Engine yang dipandang sebagai sistem yang sangat mengesankan. Risk Assessment Engine didukung oleh sebuah data base yang sangat kaya dan lengkap, kumpulan dari beragam sumber yang dianalisa dan ditangani melalui Customs Intelligence System. Teknologi dengan kemampuan semacam ini menjadi sangat penting sebab Dubai Customs menangani perdagangan ekspor-impor dalam volume besar.

"Sejarah membuktikan bahwa semua aktivitas perdagangan Dubai selalu terkait dengan bea cukai. Dalam hal inilah Bea Cukai Dubai selalu mengikuti gerak tumbuh aktivitas perdagangan. Meyakini pentingnya e-Service sebagai sebuah dasar fundamental bagi aktivitas pemerintahan dan untuk mewujudkan visi yang digariskan melalui penerapan e-Government, Dubai Customs menjadi salah satu pionir diantara semu departemen yang kali pertama menerapkan layanan-layanan elektronik. Kini Bea cukai Dubai sepenuhnya menerapkan semua layananannya kepada klien dengan sistem elektronik, sejak 2008 lalu.


Sistem Custom Clearance baru akan membantu Dubai memposisikan dirinya sebagai penghubung perdagangan vital di kawasan Timu Tengah dan dunia." Apa yang unik pada sistem ini adalah fakta adanya Risk Assessment Engine yang menghubungkan departemen dengan berbagai organisasi atau instansi lokal, regional dan internasional yang dapat menyediakan informasi kepada data base.



Kerjasama dan kemitraan dalam pertukaran informasi memampukan Dubai Customs menjalankan peran keamanan dan ekonomi yang menguntungkan dang menjamin kelayakan sistem menjadi salah satu yang terbaik didunia dalam mendukung seluruh praktik bea cukai yang terbaik. Mirsal 2 memiliki kemampuan menandatangani transaksi-transaksi secara elektronik oleh klien dengan menggunakan Sertifikat Digital yang menjadi keunikan utama pada sistem ini. Mirsal2 secara umum memberikan jaminan kerahasiaan dan keamanan semua deklarasi, jelas H.E. Ahmed Butti Ahmed.


Mirsal 2 dikembangkan berdasarkan standar-standar yang ditetapkan oleh World Customs Organizations (WCO). Sistem ini adalah sebuah sistem deklarasi bea cukai yang cerdas yang dibangun mencakup matriks kemananan dan perdagangan. Dibangun sebagai pengembangan Mirsal 1 yang beroperasi sejak 1995 dengan pengembangan yang memenuhi standar-standar yang ditetapkan oleh WCO.


Saat ini tercatat 105 ribu klien yang teregistrasi di Dubai Customs yang sepenuhnya melakukan transaksi melalui Mirsal2. Semua pengguna Mirsal2 menerima pelatihan yang ekstensif yang terdiri dari 300 kursus pelatihan dan workshop yang diikuti oleh 8.700 peserta dan 6.750 perusahaan. Dubai Custom dalam mengembangkan Mirsal2 bekerjama dengan semua kien/pengguna jasa bea cukai dan para mitra, melibatkan 120 pegawai Dubai Customs dan menghabiskan 270 ribu jam kerja selama 2 tahun. Dubai Customs juga melakukan perubahan manajemen, 49 macam kursus pelatihan yang diikuti oleh 545 pegawai dan kampanye sistem baru di lingkungan internal untuk mempersiapkan sumber daya manusianya dapat mengoperasikan Mirsal2



(Martin Simamora)





Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget