Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Kamis, 01 April 2010

E-Government 2.0 Jadikan Masyarakat Sebagai Pengelola Data Utama Pemerintah


Seiring dengan semakin ketatnya alokasi anggaran untuk sektor publik, maka pengadaan data pemerintah yang selama ini dilakukan sepenuhnya oleh pemerintah akan dihentikan dan beralih kepada publikasi dan pengelolaan data pemerintah oleh masyarakat, ungkap Gartner dalam prediksinya. Mulainya e-Government 2.0 yang mengedepankan data sharing yang implementasinya membutuhkan partisipasi masyarakat menjadikan prediksi ini logis.




"Para pemimpin di sektor pemerintah dan bisnis harus mengatasi kondisi manajemen informasi yang asimetri," ujar Andrea Di Maio Vice President dan analis khusus Gartner sebagaimana dikutip Plaza eGov dari PublicTechnology.net, keduanya harus mengalihkan perhatiannya dari penyajian data kepada para konsumennya menjadi konsumen yang mengumpulkan dan mengelola informasinya untuk dirinya sendiri.


Pada 2012 setidaknya 1 dari 5 proses badan pemerintah akan bergantung pada sumber data yang disajikan masyarakat, jelas Gartner. Dalam prediksinya Di Maio juga mengungkapkan bahwa komputasi Awan akan semakin berperan besar di semua inisiatif ICT sektor publik. Hal ini dapat terjadi sebab keterbatasan anggaran yang semakin ketat dan pemerintah pun akan mulai melakukan rasionalisasi aset dan akan lebih fokus kepada aset atau infrastruktur dan layanan-layan information sharing.



Penerapan e-Government 2.0 akan membuat layanan information sharing dan komputasi awan menjadi lebih pantas dan akan mendapatkan perhatian yang lebih besar, dalam hal ini pemerintah dan swasta IT harus dapat mendefinisikan faktor-faktor kritikal sukses. Untuk layanan information sharing perlu dikembangkan model-model pengelolaan yang dapat menciptakan penaganan klien yang lebih efektif. Akhirnya pemerintah dan swasta perlu melihat berbagai alternatif komputasi awan sebagai bagian dari sebuah kesinambungan pelayanan dan model-model akuisisi.


Gartner berpendapat semua organisasi pemerintah dan pemimpin IT harus berjuang menyeimbangkan antara tekanan anggaran dan berbagai desakan efisiensi yang lebih besar versus meningkatnya tuntutan pemerintah yang lebih partisipatif dan terbuka.


Data Explorer baru dari Google akan menjadi instrumen kuci dalam pengadaan data oleh publik. Software ini diklaim membuat data publik lebih mudah diakses melalui gambar-gambar interaktif, membuat masyarakat lebih mudah untuk menciptakan pandangan-pandangan grafis yang mewakili banyaknya serangkaian data yang kini dapat diakses di website data.gov.uk. Pada website ini mesin pencari Google menyajikan berbagai contoh yang diambil dari berbagai otoritas online yang bersahabat seperti World Bank, Bureau of Labour Statistic Amerika Serikat, Biro Sensus Amerika Serikat dan Organisation for Economic Co-Operation and Development (OECD).



(Martin Simamora)




Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget