Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Rabu, 17 Februari 2010

Komando Strategis AS USSTRATCOM Akui Beratnya Tantangan Cyber Security Global


USSTRATCOM menyatakan bahwa mereka pun tidak imun terhadap berbagai ancaman cyber namun memiliki berbagai mekanisme pertahanan yang siap bekerja dan secara rutin diperbarui dan dimuktahirkan dengan pelatihan/simulasi berdimensi penuh di seluruh Dephan AS. Pelatihan kerap melibatkan berbagai agen federal, lembaga dan instansi pemerintah, bahkan dengan melibatkan negara-negara lain.

U.S. Strategic Command (USSTRATCOM) bertanggungjawab atas semua jaringan komunikasi militer yang digunakan oleh AU,AL,AD dan Marinir di seluruh dunia dan menjadikannya sebagai institusi yang memiliki jaringan data dan suara terbesar yang mampu memonitor dan melindunginya dari berbagai serangan.

Joint Task Force-Global Network Operations (JTF-GNO) mengendalikan operasi dan perlindungan seluruh jaringan informasi global (Global Information Grid) untuk menjamin berbagai kemampuan USSTRATCOM yang berkarakter Net Centric berfungsi dengan akurasi waktu dan terproteksi dapat beroperasi antarstrategi,antaroperasional,dan pada area taktis untuk mendukung spektrum operasi tempur,intelijen dan misi bisnis Departemen Pertahanan.

Jubir USSTRATCOM yang tak diungkapkan identitasnya kepada ZDNet (16/2) menyatakan bahwa USSTRATCOM selalu bereaksi cepat dan aktual dalam menghadapi berbagai ancaman cyber security. Departemen Pertahanan AS dalam hal ini selalu melakukan pemuktahiran taktik, pelatihan dan kemampuan.

USSTRATCOM bekerja sebagai bagian integral Dephan AS yang dirancang sebagai garda militer terdepan yang ditugasi untuk melakukan koordinasi,pendukungan, dan menjalankan berbagai jaringan operasi untuk mendukung berbagai target baik nasional maupun regional.

Dephan AS mempraktikan sebuah pendekatan pertahanan berlapis dalam merampungkan misinya, dan setiap pelaksana tugas dan seluruh komando perang menerapkan sejumlah kebijakan pendukung, struktur,berbagai peran dan misi. Kami membangun sebuah pertahanan yang dinamis, sebuah kultur kemampuan Cyber yang dapat digunakan sangat cepat di jaringan internet. Tetapi demi keamanan nasional AS, kami menolak untuk merinci bagaimana misi-misi tersebut dilaksanakan, jelas jubir USSTRATCOM.


Teknologi informasi yang diterapkan Departemen Pertahanan AS luar biasa besar dan kompleks, sehingga mustahil untuk menyebutkan jumlah yang tepat, sebab jaringan internetnya terus berkembang, bahkan ada sebuah badan yang memiliki miliaran pengguna saat ini, demikian juga dengan infrastruktur Dephan AS terus berkembang; diperkirakan ada 15.000 jaringan dan 7 juta unit peralatan TI. Setiap pengguna bertanggungjawab atas; keamanan pemeliharaan operasional,keamanan komputer, dan integeritas personil.


USSTRATCOM dalam menjalankan misi-misi militer memiliki sejumlah komando subordinasi yang bertanggungjawab untuk melindungi sistem dan berbagai upaya mitigasi terhadap berbagai ancaman, didalamnya termasuk proteksi dan mitigasi; seluruh komputer, kabel-kabel, satelit dan seluruh infrastruktur yang mendukung seluruh misi Dephan AS. Seluruh komponen komando utama yang meliputi;AD,AL,AU dan korps Marinir ( tidak seperti militer pada umumnya, korps Marinir AS tidak berada di dalam AL tetpi menjadi angkatan tersendiri yaitu : United State Marine Corps-USMC yang memiliki kemampuan dan peralatan tempur di semua matra : darat, laut, dan udara) memiliki network operasi militer tersendiri dan bekerja langsung dengan semua komando subordinat STRATCOM.



STRATCOM pun harus memperrhitungkan berbagai kemajuan TIK yang bersifat sipil dan komersial yang pasti berdampak terhadap network security. Tak terelakan komputer kini makin canggih, berbagai program software kian maju dan tentunya penggunaan TI pun semakin luas.

Kemajuan teknologi komputer dan TI kini dapat ditemui secara global,mudah dan relatif semakin murah sehingga tingkat ancaman yang akan dihadapi oleh infrastruktur TI Dephan AS meluas, berbahaya, dan jelas semakin canggih. Kemajuan pub turut meningkatkan potensi untuk melakukan eksploitasi berbagai sistem informasi dan nework di seluruh belahan dunia. Telah menjadi pengetahuan umum bahwa sejumlah negara pun mengembangjan dan menerapkan berbagai kemampuan untuk bertahan dan pada sejumlah kasus berbagai kemampuan untuk melancarkan serangan cyber.


Jubir STRATCOM mengungkapkan, serangkaian upaya serangan cyber yang dilakukan oleh beragam aktor telah dilakukan untuk melakukan akses (unauthorized) atau pun untuk menaklukan sistem informasi kami. Ancaman Cyber jelas-jelas ada di depan mata, dan kami menyikapinya dengan sangat serius, dan lagian Cyberspace atau dunia maya telah bengkit menjadi sebuah domain yang sangat berbeda dengan daratan,perairan, dan angkasa raya. Dunia maya yang sehat sangat penting bagi kemanan nasional sebuah negara.

Militer yang kini memiliki banyak hubungan komersial dengan kontraktor, pun turut mengkhawatirkan USSTRATCOM karena ada sejumlah hubungan yang berpotensi menciptkan kerawanan yang bisa jadi penanganannya di luar jangkauan keamanan?

USSTRATCOM memberikan perhatian khusus: melindungi seluruh network dan sistem Dephan dan melakukan sejumlah tindakan untuk memastikan pengamanan, keteraksesan dan keandalan seluruh network agar dapat bekerja untuk para prajurit ;AD,AL,AU dan Marinir. Bersamaan dengan itu Department of Homeland Security pun ditugasi untuk mengawasi proteksi seluruh infrastruktur jaringan milik pemerintah.

Dephan AS akan memberikan dukungan jika diminta untuk memberikan panduan kepada semua instansi pemerintah yang memerlukan bantuan, untuk itu ada berbagai prosedur dan hubungan baku yang telah dibentuk untuk melaksanakannya.


USSTRATCOM mencatat ada jutaan insiden seperti scan yang berdampak terhadap infrastruktur TI Dephan AS setiap hari, insiden dapat berupa ketaksengajaan seperti kabel yang terpotong atau sebagai akibat bencana alam seperti Topan Katrina hingga serangan serius berupaya upaya intrusi atau eksploitasi oleh berbagai pelaku. Sejumlah insiden akan dikategorikan sangat serius bila memberi dampak sangat serius.

USSTRATCOM menyatakan bahwa mereka pun tidak imun terhadap berbagai ancaman cyber namun memiliki berbagai mekanisme pertahanan yang siap bekerja dan secara rurin diperbarui dan dimuktahirkan dengan pelatihan/simulasi berdimensi penuh di seluruh Dephan AS. Pelatihan kerap melibatkan berbagai agen federal, lembaga dan instansi pemerintah, bahkan dengan melibatkan negara-negara lain.

Dephan dalam pelatihan kesiapan pertahanan cyber berfokus pada membangun kesiapan pro aktif baik dalam mencegah dan melawan berbagai aktifitas jahat dan intrusi, mempertahankan dan merespon berbagai insiden. Dephan As telah menggunakan intrusion detection software pada seluruh jaringannya, menegakan Firewall, dan meningkatkan pelatihan kepada para personil untuk meningkatkan kewaspadaan. Akan tetapi, dedikasi yang tanpa henti, tangguh, dan pemberdayaan perlu terus dipelihara untuk memelihara pertahanan yang kuat.


(ZDNet Government| Martin Simamora)



Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget