Artist conception of CVN 78, the USS Gerald R. Ford USS Gerald R. Ford (ford.utexas.edu) |
Program CVN 21 adalah sebuah program andalan Angkatan Laut Amerika Serikat untuk pengembangan dan pembangunan kapal induk masa depan yang sebelumnya dikenal sebagai CVN(X) Prograame. Pada Januari 2007 lalu, US Navy telah mengumumkan rencana pembangunana kapal induk baru generasi yang lebih muktahir dengan nama Gerald R Ford Class.
Dua kapal induk pertama yaitu Gerald R Ford (CVN 78) dan CVN 79, akan ditugaskan pada tahun 2015 dan 2019, sementara itu kapal-kapal selanjutnya akan memasuki masa tugasnya dalam interval waktu 5 tahunan. US Navy merencanakan pembangunan total 10 kapal induk atau carrier sekelas Ford dengan masa pembangunan hingga tahun 2058.
USS Enterprise (CVN 65), Norfolk, VA. navalbasecruises.com |
CVN 78 direncanakan akan menggantikan USS Enterprise (CVN65) yang telah bertugas sejak tahun 1961 dan akan segera memasuki masa akhir operasionalnya pada tahun 2015 mendatang. Total biaya akuisisi CVN 21 diperkirakan menghabiskan anggaran sebesar $11.7 miliar.
CVN 21 will be armed with the Raytheon Evolved Sea Sparrow Missile (ESSM), |
General Atomics EMALS Electromagnetic Aircraft Launch System, which uses a linear electromagnetic accelerator motor, will replace the current C-13 steam catapults. |
Pemotongan baja CVN 78 telah dilakukan pada Agustus 2005. Sebuah kontrak senilai $5.1 miliar untuk desain detail dan pembangunan juga telah diberikan kepada Newport News pada September 2008 lalu. Lunas kapal telah dibangun pada 2009 (berdasarkan jadwal).
Northrop Grumman telah diberikan sebuah kontrak untuk CVN 78 akan dipersenjatai dengan misil Sea Sparrow yang dikembangkan oleh Raython. Disain CVN 21 Semua Carrier kelas Gerald R Ford akan memiliki berat benaman (displacement) yang sama, sekitar 100,000 feet, sama dengan pendahulunya kelas Nimitz seperti George HW Bush (CVN 77), tetapi dengan jumlah awak kapal yang jauh lebih sedikit 500-900 awak.
Pengurangan jumlah awak ka[al, menjadi parameter andalan tambahan dalam desain awal yang dibuat pada tahun 2000 lalu dalam dokumen persyaratan operasional untuk Program CVN 21. Dokumen itu memperkirakan bahwa teknologi-teknologi yang digunakan dalam pembangunan carrier baru akan memberikan penghematan hingga 30% dalam kebutuhan perawatan dan lebih jauh lagi mengurangi beban kerja awak kapal dengan tercapainya berbagai tingkat otomasi yang sangat baik.
Perbedaan utama lainnya dalam kinerja operasional dibandingkan dengan Kelas Nimitz adalah meningkatnya jumlah sorti penerbangan/misi tempur, menjadi 160 sorti per hari (terdahulu hanya 140 sorti per hari), daya angkut dan stabilitas yang diperbolehkan mencapai 50 tahun masa operasional, dan peningkatan generasi dan kemampuan distribusi pembangkit listrik (diperkirakan meningkat sebesar 150%) untuk menunjang berbagai sistem teknologi maju yang diaplikasikan pada carrier. Kunci performa lainnya yang dipersyaratkan adalah Interoperabilitas.
Sejak tahun 1960 semua carrier US Navy telah dibangun di Northrop Grumman Newport News. Northrop telah mengembangkan desainnya dan berbagai fasilitas pembangunan kapal dengan tersedianya Workshop heavy plate dan burners, sebuah mesin tekan yang mampu menekan plat setebal 5,000t, fasilitas assembly yang tertutup dan crane baru dengan kapasitas 1,050t.
Northrop menggunakan teknologi komputer khusus untuk membantu perancangan kapal dalam CVN 21 Programme, termasuk didalamnya CATIA software suite untuk melakukan simulasi proses-proses produksi dan sebuah CAVE virtual environment package.
Disain lambung kapal sangat mirip dengan dengan semua carrier kelas Nimitz yang beroperasi saat ini dan dengan jumlah-jumlah dek yang sama. Namun anjungan kapal yang lebih kecil dan digeser mendekati buritan kapal.
Anjungan yang juga berfungsi sebagai menara pengawas ini memiliki sebuah menara komposit yang menopang radar-radar "planar array", sebuah radar pelacak volume yang beroperas di S Band dan radar multifungsi yang beroperasi di X band. Carrier juga akan dilengkapi dengan Joint Precision Approach and Landing System (JPALS), yang berbasiskan pada Local Area differential Global Positioning System (GPS),ketimbang radar.
(Bersambung ke bagian 2)
-naval-technology.com | Martin Simamora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar