Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Kamis, 31 Maret 2011

KRISIS NUKLIR JEPANG : Amerika Serikat Kirim Robot "Kebal Radiasi"

Photo: ASAHI SHIMBUN/STR/EPA/Corbis
Berbagai hasil pengukuran tingkat radiasi di perairan laut sekitar PLTN Fukushima Daiichi telah mencapai level puncak kemarin (30/3/2011). Pejabat pemerintah Jepang menyatakan perairan laut sekitar PLTN mengandung radiasi 3.335 kali lebih tinggi dari kadar normal radiasi iodin radioaktif, sebagaimana diberitakan Associated Press.

Robot Juga digunakan saat Krisis Nuklir Chernobyl, di area radiasi sebesar 350Rentgen perjam

Kini pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk menyelubungi tiga reaktor dengan terpal khusus untuk menahan radiasi. Rencana ini belum pernah dicoba  sebelumnya dan tanpa resiko sebab para pejabat tak menghendaki adanya peningkatan  tekanan pada reaktor.

Untuk membantu upaya pembendungan radiasi ini, pemerintah Amerika Serikat sedang  mengirimkan robot yang diperkuat sehingga dapat menahan radiasi kuat yang dapat  merusak kerja alat, untuk menjangkau area-area yang terlalu bahaya untuk dimasuki  oleh pekerja.

Level-level radiasi terdeteksi meingkat di air keran dan sayur-sayuran. Sementara  itu, Masataka Shimizu, Presiden Tokyo Electric Power Co- selaku operator PLTN  telah dirawat di rumah sakit akibat hipertensi terang juru bicara TEPCO Naoki  Tsunoda.

Ini adalah kemunduran terbaru dari serangkaian kemunduran lainnya dan kritik-kritik yang harus dihadapi oleh perusahaan tersebut sejak gempa bermagnitudo 9,0 yang disertai tsunami menghantam sistem pendingin reaktor pada 11 Maret 2011.

GARIS DEPAN FUKUSHIMA

Seorang pakar Amerika Serikat turut terlibat di garis depan pertempuran menghadapi ancaman radiasi radioaktif yang semakin berbahaya di PLTN Fukushima.

Dr. Robert Gale pernah menghabiskan tahun-tahunnya saat menangani bencana nukir  mematikan di Chernobyl Ukraina, kini berada di Jepang untuk memberikan saran-saran kepada kantor Perdana Menteri untuk secara langsung menentukan langkah-langkah pengamanan.

Robert menghabiskan waktunya sehari penuh di sebuah tempat yang disebut "J-base"  sebuah area khusus bagi para pakar dan doktor Nuklir, yang hanya berjarak 12 mil  dari reaktor-reaktor.

Robert juga menyatakan J -Base adalah tempat yang sangat sibuk dengan berbagai aktivitas, juga ada banyak tak dan helikopter. Semua dengan pakaian anti Nubika  nuklir biokimia) yang selalu dipantau setiap menit kala mereka keluar masuk  reaktor.

"Mereka para pekerja, saya tahu sekali bahwa mereka tak memiliki informasi yang memadai. Tak ada waktu untuk membekali mereka dengan pengetahuan radio biology.

Robert juga menyatakan berbagai resiko kesehatan telah meningkat tajam dan itu termasuk bagi mereka yang bekerja di dalam reaktor-reaktor.


"Saya pikir mereka tidak dalam bahaya yang sangat luar biasa, kecuali terjadi  sesuatu yang salah," ujar Gale.
Akan tetapi, menurut Roger, apabila mereka terpapar dengan lingkungan radiasi  dalam waktu berkepanjangan maka bahaya nyata bagi orang dewasa.

Robert juga menyatakan hal yang mengejutkan dengan menyatakan bahwa sejumlah  area dalam zona evakuasi dapat kembali didiami dalam waktu yang tak terlampau lama, tak seperti yang dibayangkan.

"Saya berpikir masyarakat akan dapat direlokasi kembali ke zona evakuasi, tentu  tidak setiap inchi persegi, dan akan ada juga sejumlah area di luar area evakuasi  yang akan terdeteksi terpapar radioaktif sehingga setiap orang yang berada di  lokasi tersebut harus dievakuasi.

-abcnews.go.com | Martin Simamora


Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget