Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Sabtu, 04 September 2010

Militer Amerika Serikat Ingin Terlibat Dalam Proteksi Infrastruktur IT Sipil Nasional

Militer Amerika Serikat ingin memperkuat perannya dalam perlindungan grid pembangkit listrik, jaringan-jaringan transportasi dan sistem-sistem jaringan finansial. Hal ini dikemukakan oleh seorang pejabat Pentagon dalam sebuah essay yang mengulas hal tersebut secara luas dan telah diterbitkan oleh Foreign Affairs.

Untuk mewujudkan keinginan tersebut, Pentagon telah mendesak agar pakar pertahanan Pentagon ditempatkan untuk ada didalam pengelolaan domain dengan prefiks : .mil, .gov dan .com dan menghendaki agar para pembuat kebijakan merancang cara terbaik untuk melaksanakannya.

Sejumlah alasan yang mendasari keinginan tersebut adalah : militer bergantung pada jaringan-jaringan untuk berhubungan dengan pemasok dan hal ini menjadikan jaringan-jaringan tersebut sebagai target militer, ujar William J.Lynn III, Undersecretary of defendse, dalam essay tersebut ia menyebutnya "Defending a New Domain".



Right now, more than 100 foreign intelligence organizations are trying to hack into the digital networks that undergird U.S. military operations. The Pentagon recognizes the catastrophic threat posed by cyberwarfare, and is partnering with allied governments and private companies to prepare itself.

WILLIAM J. LYNN III is U.S. Deputy Secretary of Defense.
Airborne Laser Gun

Melindungi jaringan-jaringan tersebut dan jaringan-jaringan yang berada dalam grid infrastruktur kritikal Amerika Serikat harus menjadi bagian dari keamanan nasional Washington dan misi pertahanan Homeland, ujar Lynn.

Karena militer Amerika Serikat bergantung pada jaringan-jaringan ini, keahlian yang telah dikembangkan harus dibuat tersedia untuk mereka, katanya, tapi dia tidak menjelaskan dengan tepat bagaimana yang akan terjadi dalam praktek.

"Berbagai rencana terbaik untuk mempertahankan jaringan-jaringan militer tidak akan berarti besar apabila infrastruktur sipil--yang dapat saja menjadi target utama dalam konflik militer atau disandera dan digunakan sebagai alat tawar-menawar untuk melawan pemerintah Amerika Serikat--tidak aman,"jelasnya. "Departemen Pertahanan bergantung sepenuhnya pada infrastruktur teknologi informasi di Amerika Serikat...Oleh karena itu Pentagon bekerjasama dengan Departemen Kemananan Dalam Negeri (Department of Homeland Security) dan sektor privat untuk mencari cara-cara inovatif untuk menggunakan kapabilitas-kapabilitas pertahanan cyber militer untuk melindungi industri pertahanan."

Beberapa mekanisme pertahanan tersebut sedang dikembangkan oleh National Security Agency dan memadukan berbagai kapabilitas intelijen Amerika Serikat dengan jaringan keamanan sehingga jaringan-jaringan tersebut dapat bereaksi terhadap ancaman-ancaman yang dideteksi dengan cara lain dari perangkat-perangkat deteksi instrusi jaringan.

"National Security telah merintis sistem-sistem tersebut yang memanfaatkan peringatan-peringatan yang disediakan oleh kemampaun intelijen Amerika Serikat, secara otomatis memobilisasi pertahanan untuk menangkal semua intrusi secara real time," jelas Lynn.
"Sistem-sistem tersebut menggunakan teknologi pemindaian di semua antarmuka jaringan militer dan internet terbuka untuk mendeteksi dan menghentikan kode berbahaya sebelum sampai ke jaringan-jaringan militer."

Pentagon, dilansir csoonline.com (26/8/2010) juga mengandalkan Defense Advance Research Projects Agency (DARPA) untuk mendapatkan cara-cara menghentikan berbagai kemampuan penyusup. DARPA berupaya membangun sebuah disain dasar untuk jaringan-

DARPA
jaringan Pentagon yang akan menghasilkan sebuah generasi yang berhasil melakukan perbaikan total yang menghasilkan hardware, software dan bahasa-bahasa komputer yang lebih kuat dalam menghadapi serangan cyber, ujarnya.

Upaya untuk memperoleh wewenang untuk menerapkan keamanan militer pada aset-aset sipil masih dalam tahap yang dini. "Pemerintah Amerika Serikat baru pada tahap untuk mulai melakukan pembicaraan tentang pertanyan yang lebih besar apakah perlu dan tepat untuk menggunakan sumber-sumber nasional, seperti menggunakan mekanisme pertahanan yang kini menjaga jaringan-jaringan militer untuk juga melindungi infrastruktur sipil," ujar Lynn.

"Jaringan-jaringan informasi menghubungan berbagai lembaga, sehingga upaya untuk melindungi Amerika Serikat hanya akan berhasil apabila dilakukan secara terkoordinasi di lintas lembaga pemerintah, dengan sekutu-sekutu dan dengan para mitra di sektor komersial."

(Martin Simamora)


Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget