Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Jumat, 03 September 2010

Iran : Ya Haq Akan Singkirkan Yahoo!

Iran telah bersumpah untuk mengganti semua search engine internet dengan mesin pencari buatan dalam negeri, sebagai respon terhadap berbagai keluhan yang dilontarkan pemimpin tertinggi Iran bahwa internet digunakan untuk merusak pemuda Iran.

Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad selama akhir pekan, dilansir voanews.com (30/8/2010) menyampaikan pujian terhadap perkembangan dan penyebaran internet di dalam negeri, ditengah menguatnya tanda-tanda pemerintah akan semakin meningkatkan kontrol akses warga Iran ke world-wide web.

Presiden menyatakan: Iran harus memulai proses pengembangan basis  pengetahuannya sendiri, dan menggunakannya sebagai sebuah cara untuk membagikan sumber daya dan informasi. Kemudian, ia menambahkan, Iran dapat memperluas jaringan ke negara-negara tetangga , menjadi pemain global dan penyedia informasi di tingkat global.

TV Iran mendemonstrasikan prototpe search engine buatan dalam negeri yang disebut "ya haq" atau "kebenaran", nama yang pengucapannya mirip Yahoo. Ya Haq diharapkan beroperasi penuh pada 2012.

Hadi Malek Parast, direktur sebuah perusahaan teknologi milik pemerintah menuangkan ide presiden Iran kepada langkah yang lebih maju, dikatakan bahwa para peneliti di kantor berita Iran Mehr kini sedang mengembangkan sebuah intranet lokal, ketimbang internet, sebagai akses informasi hanya pada website-website resmi atau yang disetujui.

Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei mengecam Barat dengan tuduhan mencoba melakukan manipulasi pada gernerasi muda Iran, ungkapnya dalam sebuah pidatonya baru-baru ini, yang disiarkan berulang-ulang setiap hari oleh TV Iran.

Barat kini membidik generasi muda Irans dan berupaya melakukan manipulasi dan mendorong mereka untuk menyimpang dari apa yang disebutnya sebagai jalan yang "benar".

Pakar internet menyatakan Iran semakin khawatir dengan bentuk-bentuk keamanan yang dipergunakan oleh Yahoo, Google dan website-website internet terkenal lainnya yang memberikan limpahan akses informasi kepada generasi muda, yang tak dapat lagi dikontrol oleh pemerintah.

Meir Javedanfar, analis MEEPAS Center di Tel Aviv yakin bahwa Iran berupaya meningkatkan kontrol terhadap internet dalam negeri, ketimbang melakukan pemblokiran terhadap Google atau Yahoo.

"Ini soal kontrol. Saya tak berpikir rejim Iran akan menghentikan Yahoo dan Google dari fungsinya sebagai search engine, karena pemerintah juga membutuhkannya untuk kepentingan riset dan bisnis yang dijalankan pemerinath Iran," ujar Javedanfar.

"Apa yang coba dilakukan oleh pemerintah Iran adalah menarik perannya dalam pasar search engine dan membawa pengguna Iran ke situs yang dikehendaki oleh pemerintah.

Alex Vatanka, seorang kelahiran Iran, analis Middle East Institute di Washington berujar sensorsip pemerintah terhadap media adalah sebuah langkah mundur yang dilakukan oleh negara Republik Islam tersebut, dan belakangan ini semakin memburuk, terutama sejak pemuilihan prediden tahun lalu yang kontroversial.

"Pemerintah Iran memandang arus informasi yang sangat bebas kepada generasi muda Iran berangkali sebagai sebuah ancaman terbesar yang sedang dihadapi oleh negara," ujar Vatanka. "Pemeritah melihat bagaimana generasi mudah begitu fasih menggunakan teknologi, melek teknologi dan sangat tertarik. Ada kehausan akan informasi dan debat, dan para pemimpin Iran berupaya menyumbat arus informasi tersebut.

Namun Vatanka berpendapat bahwa generasi muda Iran terlalu pintar dan canggih untuk dapat dikendalikan oleh taktik pemerintah.

(Martin Simamora)

Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget