jagatreview.com: Menteri Tifatul Sembiring |
Produsen smartphone BlackBerry, RIM diberi tenggat waktu selama satu minggu untuk memenuhi ketentuan-ketentuan penyaringan konten internet di Indonesia. Kementerian Komunikasi dan Informasi Teknologi pada Senin (10/01/11) lalu menyataka bahwa Research In Motion memiliki waktu selama satu minggu untuk mendemonstrasikan bahwa solusi RIM dapat menjalankan peraturan-peraturan penyaringan internet pada smartphone BlackBerry.
Sekitar pemblokiran Blackberry:
- India Ancam Blokir Blackberry
- Betulkan RIM Menerapkan Perlakuan yang Sam di Semua Negara?
- Lunakan India, RIM Tawarkan Forum Crypto
- Eksekutif RIM Berpacu Dengan Waktu
- UAE dan Saudi Arabia Blokir Blackberry
- Mesir, Kuwait & Perancis Lakukan Investigasi Potensi Ancaman Keamananan Nasional Terkait Blackberry
- RIM Hadapi Negosiasi Keras dengan Arab Saudi dan UEA
- Blackberry, Spionase dan Penguasaan Informasi
- India Wajibkan Semua Operator Blokir Blackberry
- European Comission Larang Semua Staff Gunakan Blackberry
- Layanan Blackberry di Saudi Arabia Kini Dimonitor
- Saudi Arabia dan RIM Akirnya Bersepakat
- Pemerintah Jerman Larang Penggunaan Blackberry Demi Keamanan Jaringan Informasi dan Telekomunikasi
- China Ambil Langkah Ekstrem Dalam Pembatasan Teknologi Asing
Gatot S. Sewa Broto, kepala komunikasi Kemenkominfo telah memperingatkan kekurangan RIM dalam melakukan penyaringan konten pada BlackBerry dapat memberikan akses ke situs-situs porno.
KEMENKOMINFO: BLOKIR UNTUK FASILITAS BROWSING BLACKBERRY
Jakarta, 10/1/2011 (Kominfo-Newsroom) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menegaskan ancaman blokir kepada Research in Motion (RIM) diarahkan hanya untuk fasilitas browsing BlackBerry.
"Jika nanti pada pertemuan pada 17 Januari 2011, RIM tidak `comply` dengan kebijakan kami maka fasilitas browsing BlackBerry akan diblokir," kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo, Gatot S. Dewa Broto, di Jakarta, Senin (10/1).
Ia mengatakan, fasilitas browsing di BlackBerry itulah yang selama ini membuka kemungkinan untuk mengakses situs porno karena produsen BlackBerry, RIM, belum melakukan konten filtering.
Oleh karena itu, Kemenkominfo mengancam akan memblokir fasilitas browsing tersebut.
"Untuk fasilitas lain tetap bisa digunakan, blokir hanya berlaku untuk fasilitas browsing saja," katanya.
Pada 10 Agustus 2010, pihaknya sudah melakukan "kick off" untuk memberlakukan filtering terhadap situs porno pada 180 ISP (Internet Service Provider).
"Kalau layanan browsing BlackBerry yang tanpa filtering dibiarkan seakan-akan ada privelege yang diberikan pada RIM. Sedangkan gadget lain terkoneksi dengan ISP yang ada. Kami tegaskan bahwa kami tidak ditriger oleh kepentingan apapun," katanya.
Pada 17 Januari 2011 nanti, akan dijadwalkan pertemuan dengan RIM dan menurut Gatot di situlah kesempatan RIM untuk mengambil sikap terkait layanannya di Indonesia.
"Kalau mereka `comply` dengan kebijakan di Indonesia maka mereka harus kooperatif untuk melakukan filtering konten, sebaliknya jika tidak comply maka fasilitas browsing akan diblokir," katanya.
Gatot menambahkan, pemerintah akan menawarkan substitusinya kepada pelanggan salah satunya dengan cara mengaktifkan GPRS handset ketika akan mengakses internet. Namun konsekuensinya, pelanggan akan dibebani biaya tambahan untuk mengakses GPRS di luar biaya layanan BlackBerry.
"Artinya ada risiko finansial yang harus ditanggung pelanggan, itu salah satu entry point kami untuk menekan RIM bukan berarti kami membuat beban baru bagi pengguna tetapi mendorong RIM agar `comply` dengan peraturan yang ada," katanya.
Gatot juga menanggapi komentar yang selama ini menganggap pemerintah tidak tegas seperti pemerintah Arab Saudi yang dengan tegas memblokir BlackBerry di negaranya.
Menurut dia, aturan dan kebijakan di Indonesia jelas berbeda dengan Arab Saudi. "Kita bukan Arab Saudi. Kita tidak ingin latah, semua ada skenario dan solusi yang cerdas yang sesuai dengan kebijakan dan aturan di Indonesia," katanya.
RIM dalam sebuah pernyataan mengungkapkan bahwa RIM memahami kesegeraan dalam merespon pentingnya hal ini sebagaimana disuarakan oleh Menteri Tifatul Sembiring dan RIM berkeinginan untuk segera memenuhi ketentuan soal filter website bagi pelanggan BlackBerry di Indonesia dalam waktu sesegera mungkin.
"RIM telah merangkul provider penyelenggara layanan Blackberry dan pemerintah untuk menjalankan ketentuan tersebut dan terus menempatkannya sebagai prioritas tertinggi untuk mengimplementasikan solusi-solusi tehnikal yang memuaskan dengan para mitra sesegera mungkin,' jelas pihak RIM kepada InformationWeek.com (11/01/11).
Ketentuan sensorsip di Indonesia menjadi yang pertama dilakukan oleh RIM dengan menerapkan penyaringan internet pada semua layanan-layanannya pada perangkat Blackberry, ujar eksekutif RIM di Indonesia kepada Wall street Journal. Permintaan sejenis juga diajukan oleh negara-negara lain, dan nampaknya tak dapat dihindari.
Bulan Agustus lalu, regulator telekomunikasi Uni Emirat Arab, TRA menyatakan bahwa TRA berencana untuk menghentikan sementara e-mail BB dan IM selama 2 bulan karena TRA tak dapat mengakses semua jenis komunikasi BB yang terenkripsi. Kemudian pada bulan Oktober, TRA menyatakan bahwa BB telah memenuhi ketentuan pemerintah dan mencabut ancaman penghentian layanan BB. Pihak-pihak berwenang di Saudi Arabia pun telah mengeluarkan pernyataan serupa pada Agustus tahun lalu, dan kini telah membolehkan RIM melanjutkan layanannya.
Pada Desember lalu, pemerintah India menyatakan "bekerjasama dengan RIM sebagai penyelenggara BB untuk menemukan sebuah solusi agar pemerintah India dapat melakukan pemantauan dan penyadapan pada layanan "messenger chat" dan "email korporasi" melalui smartphone BB. "Pemerintah India menyatakan, selain negara dapat memantau komunikasi suara, SMS dan komunikasi email individual, namun untuk saat ini pemerintah India belum dapat mengakses komunikasi yang dilakukan melalui layanan BBM dan BBES sebab terselenggara secara enkripsi.
RIM tetap mengupayakan untuk bekerjasama dengan berbagai negara diseluruh dunia untuk mendukung permohonan informasi yang dibutuhkan pemerintah yang selaras atau dijamin oleh undang-undang, dan untuk melakukan hal itu, RIM sama sekali tak tak memiliki kemampuan untuk menyerahkan kunci-kunci enkripsi penggannya kepada pemerintah.
RIM nampaknya telah menempatkan Indonesia sebagai negara strategis bagi bisnisnya, bahkan RIM untuk kali pertama menyelenggarakan konferensi BlackBerry Developer di luar kawasan Amerika Utara. RIM telah menyelenggarakannya pada 10-11 Januari 2011, tetapi secara tiba-tiba saja Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring melontarkan ancaman kepada RIM bahwa layanan BlackBerry akan distop pada akhir Januari ini jika RIM tak memenuhi tuntutannya, demikian dilansir e27.sg (9/1/11).
Pada Jumat Menteri Tifatul menyatakan akan menghentikan RIM melakukan layanan-layanannya di Indonesia sebelum akhir Januari 2011, kecuali RIM mau memblokir akses ke konten-konten pornografi melalui perangkat Blackberry.
Tifatul pada Jumat kemarin menuntut agar tidak boleh ada satu pun pengguna BlackBerry dapat mengakses konten porno. Tifatul mengklaim bahwa operator-operator lokal telah mengimplementasikan ketentuan penyaringan yang dipersyaratkan, kecuali untuk Layanan internet BlackBerry yang melalui jaringan private milik RIM, RIm dalam hal ini memiliki tanggungjawab untuk melakukan hal yang sama.
Indonesia memiliki undang-undang pornografi yang ketat yang secara efektif mengkriminalisasi siapapun yang memiliki dan/atau mendistribusikan kandungan-kandungan yang diduga sebagai pornografi. Pada awal Ramadhan tahun lalu, Menteri sesumbar bahwa inisiatif yang dijalankannya berhasil memblokir akses intermet ke 90% dari keseluruhan website porno di dunia. Sebuah klaim yang jelas-jelas tak akurat karena hingga kini pornografi online tetap dapat diakses hingga kini dengan sangat mudah, jelas e27.sg.
Pada hari Minggu melalui akun Twitternya @tifsembiring, ia menyatakan 7 tuntutannya kepada RIM. Daniel Tumiwa yang menjalankan 7 Langit dengan segera meresponnya. 7 Langit adalah perusahaan pengembang software BlackBerry Indonesia yang memenangkan sejumlah hak cipta untuk mengembangkan aplikasi resmi BlackBerry DEVCON Asia
Tuntutan Menteri Tifatul tersebut adalah :
- Agar RIM mengakui dan mengikuti undang-undang pornografi yang berlaku
- Membuka kantor perwakilan di Indonesia sebab telah memiliki pelanggan sebanyak lebih dari 2 juta
- Menjalankan pusat-pusat service lokal untuk meyediakan layanan-layan purna jual dan perbaikan
- Secara proporsional merekrut dan menyerap tenaga kerja Indonesia
- Menggunakan sofware dan konten lokal Indonesia sebanyak mungkin
- Mengimplementasikan software penyaring dan pemblokir akses ke situs pornografi
- Membangun server-server dan repeater sehingga memungkinkan bagi badan-badan keamanan nasional untuk memonitor dan melakukan investigasi kriminal pada jaringan RIM.
Namun Tumiwa mengingatkan bahwa RIM telah membuka kantor di Indonesia dan mendirikan PT. Research In Motion Indonesia pada Oktober tahun lalu yang peresmiannya dihadiri oleh Menteri Keuangan Kanada Him Flaherty, sementara Menteri Tifatul nampaknya tak menghadirinya.
RIM hingga akhir 2010 telah memiliki lebih dari satu lusin Service center dan akan menambah jumlahnya hingga 30 pada 2011. Menurut Tumiwa hanya da dua pekerja asing pada RIM Indonesia, salah satunya adalah Andrew Cobham seorang warga negara Kanada yang menjabat Presiden Direktur RIM Indonesia.
Andrew sendiri telah meluangkan waktu menjelaskan kepada menteri bahwa RIM bukanlah content provider tetapi pembuat handset dan service provider. RIM menciptakan Sitem Operasi, pihak ketigalah yairu para pengembang yang bertanggungjawab dalam membuat aplikasi-aplikasi dan dalam kasus aplikasi milik RIM yaitu BlackBerry App world, telah memblokir konten pornografi.
Untuk melakukan investigasi kriminal, semua pemerintah dan badan-badan keamanan/penegak hukum harus melakukan pendekatan kepada RIM dengan sebuah memorandum yang menyatakan kebutuhan-kebutuhannya. Jika berujung pada adanya dugaan aktivitas-aktivitas kriminal, berangkali menteri dapat dapat mengeluarkan surat pemanggilan melalui Menteri Hukum dan HAM kepada RIM, ketimbang menuntut RIM untuk membuka jaringan terenkripsinya yang akan menyebabkan pelanggaran privasi setiap pelanggan layanan internet BlackBerry.
(Martin Simamora | www.informationweek.com , eg27.sg )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar