Indian Economic Times pada Jumat (1/10) menyatakan bahwa Departemen Telekomunikasi telah menolak solusi intersepsi yang ditawarkan oleh RIM untuk mengakses layanan korporat Email.
Lebih jauh lagi pemerintah India juga telah menolak solusi tehnikal yang diajukan RIM untuk decoding semua komunikasi percakapan pada BBM service, dan ini bertentangan dengan pernyataan yang dikeluarkan Home Ministry terhadap solusi intersepsi layanan messaging.
Dalam sebuah internal memo tertanggal 28 September 2010 yang ditinjau oleh ET, sayap keamanan Departemen Telekomunikasi mengklaim bahwa lembaga-lembaga keamanan tak dapat menyadap atau memantau komunikasi email yang dilakukan melalui BlackBerry Enterprise Service (BES) dalam format yang dapat dibaca.BlackBerry Messenger
RIM bersikukuh bahwa perusahaan tak memiliki kunci-kunci enkripsi yang dapat ditawarkan kepada lembaga-lembaga keamanan tersebut untuk mengkonversi email korporat BlackBerry yang terenkripsi menjadi email berformat readabel, jelas seorang pejabat senior Departemen Teknologi yang mengetahui langsung perkara ini.
India Ultimatum BlackBerry
Nota internal Departemen Telekomunikasi menyatakan bahwa lembaga-lembaga keamanan India tak berhasil mengintersepsi "chat" pada platform BlackBerry Messenger, yang bertolak belakang dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Kementerian Dalam Negeri baru-baru ini bahwa pemerintah puas dengan solusi intersepsi yang ditawarkan oleh RIM.
Perkembangan terakhir terjadi kala pemerintah pusat memerintahkan semua perusahaan telekomunikasi bergerak untuk menginstal perangkat intersepsi yang legal yang dapat memantau layanan-layanan di setiap perangkat BlackBerry. Menjadi istimewa ketika RIM belum lama ini memperingatkan Sekretaris Departemen Telekomunikasi K. Chandrasekhar bahwa memblok BBS tidak akan menyelesaikan masalah keamanan di India tetapi akan mengakibatkan ribuan pelaku kejahatan internet beralih ke solusi-solusi ekripsi alternatif yang banyak tersedia secara online.
Indonesia Tuntut Kode Enkripsi kepada RIM
Ketika ZDNet UK menanyakan perihal ini kepada seorang juru bicara RIM, tak diperoleh penjelasan. RIM selain "digugat" oleh India juga menghadapi problem UAE, Libanon, Kuwait, dan Saudi Arabia yang mengajukan tuntututan sama yaitu akses dan kapabilitas untuk memantau informasi yang dikirimkan dari perangkat BlackBerry baik itu email, messaging dan layanan-layanan web browsing.
(ZDNet UK | economictimes.indiatimes.com | Martin Simamora)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar