Senin, 26 Juli 2010
Peran E-Government Dalam Mengatasi Krisis Finansial Global (8) : Tanpa Reformasi Total, Implementasi E-Government Tidak Relevan!
Skala sistem finansial non bank (atau disebut juga sistem perbankan bayangan) telah bertumbuh pesat jauh sebelum krisis finansial melanda. Menurut Timothy F. Geithner, ukuran keseluruhan sistem perbankan bayangan, termasuk didalamnya berbagai bentuk investasi terstruktur, tender opsi surat-surat berharga, Demand Note dengan variabel
rate, asset-aset dengan pembiayaan overnite dengan kesepakatan pembelian kembali, serta hedge fund telah mencapai jumlah aset setara dengan deposit tradisional pada sistem perbankan diawal tahun 2007.
:
+ Bagian 1
+ Bagian 2
+ Bagian 3
+ Bagian 4
+ Bagian 5
+ Bagian 6
+ Bagian 7
Pengabaian regulasi yang dilakukan oleh sistem perbankan bayangan tersebut diatas, telah menjadi pemicu atau faktor utama yang mendorong terjadinya krisis finansial sebagaimana yang dinyatakan oleh Geithner dan Krugman.
Sistem perbankan bayangan ini tidak memiliki regulasi ketat yang mengaturnya, sebagaimana halnya sistem perbankan tradisional, khsususnya dalam hal modal yang dicadangkan dan likuiditas.
Kondisi semacam ini memungkinkan sistem perbankan bayangan mampu mengumpulkan kapital dalam jumlah yang luar biasa, terutama melalui pinjaman short term, pasar uang yang sangat likuid, hingga ke sepekulasi jangka panjang, dan pasar-pasar yang kurang likuid.
Sejak pertengahan tahun 1980-an, sejumlah upaya telah dilakukan untuk meluaskan regulasi agar dapat mengatur sistem perbankan bayangan yang sedang bertumbuh. Namun bertolak belakang dengan upaya untuk mengatur sistem perbankan bayangan, sejumlah langkah malah menegasinya. Bahkan regulator-regulator, sebelum krisis finansial terjadi, tak dapat memprakirakan seberapa besar kapital yang ada di dalam sistem perbankan bayangan, bahkan tak memiliki pengetahuan yang jelas bagaimana praktek di dalam sistem transaksi tersebut berproses.
Direktur Regulasi Bank Sentral Spanyol menyatakan : kendaraan investasi terstruktur dan berbagai kanalnya bagaikan bank-bank tanpa modal dan pengawasan. Tanpa disertai regulasi yang efektif, produk-produk derivatif terstruktur yang semakin kompleks dan ditawarkan sebagai produk-produk keuangan yang dipromosikan sebagai alokasi sumber daya (untuk spekulasi), dalam hal ini Warren Buffet menyatakan produk-produk finansial derivatif sebagai: "financial weapons of mass destruction".
Berlanjutnya ketiadaan reformasi fundamental yang seharusnya dilakukan , maka dapatlah diprediksi dengan tingkat keyakinan yang tinggi bahwa memperkenalkan dengan membangun praktek-praktek e-Government akan tetap sangat tidak relevan.
Hal ini disebabkan begitu besarnya proporsi aktivitas spekulasi yang jauh dari jangkauan radar regulasi. Namun pada sisi lain kekosongan ini menawarkan prospek-prospek besar bagi e-Government ketika kesenjangan di dalam regulasi dapat teratasi dengan sukses.
Pada tahap ini, implementasi e-Government secara utuh dapat dilaksanakan, baik dalam membantu implementasi peraturan-peraturan dan memonitor konsekuensi-konsekuensi yang ditimbulkannya.
Peran-Peran e-Government dalam Pemantauan Keuangan
Komunikasi yang efektif haruslah dipandang sebagai dasar bagi semua langkah untuk melakukan pemulihan layanan-layanan finansial, terutama untuk mengurai kompleksitas keluasan dan kedalaman isu-isu yang menyertainya.
Transparansi dalam finansial engineering adalah penting bagi para regulator dalam mengupayakan pembentukan sebuah sistem pengawasan yang kuat. Pengungkapan informasi juga kritikal untuk memulihkan kepercayaan seluruh pasar, dan untuk menjaga rasionalitas perilaku konsumen kepada pasar dalam jangka panjang setelah krisis berakhir.
E-Government dapat menambah kegesitan dan fleksibilitas dalam merespon secara real time berbagai kejadian tak terhindarkan yang akan muncul, dan ini menjadi penting untuk membentuk lebih banyak regulasi yang dinamis. Sebagaimana yang dinyatakan oleh CEO Goldman Sachs dalam sebuah pidato :
“Capital, credit and underwriting standards should be subject to more ‘ dynamic regulation’. Regulators should consider the regulatory inputs and outputs needed to ensure a regime that is nimble and strong enough to identify and appropriately constrain market excesses, particularly in a sustained period of economic growth.”
"Kapital, kredit dan standar-standar underwriting harus mengacu kepada regulasi yang lebih dinamis. Regulator-regulator harus mempertimbangkan berbagai input dan ouput untuk menjamin sebuah rezim yang gesit dan cukup kuat untuk mengidentifikasi ekses-ekses pasar tertentu secara tepat, terutama dalam sebuah periode pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Reformasi aktivitas-aktivitas finansial akan dilakukan di sejumlah negara, sebagaimana yang saat ini sangat ditekankan oleh para pemimpin global. Fokus reformasi adalah regulasi yang lebih ketat pada sistem-sistem perbankan bayangan dan selaras dengan langkah ini adalah meningkatkan keamanan produk-produk finansial derifatif. Misal pada Juli 2009 lalu, pemerintahan Obama telah mengusulkan legislisasi atau perundang-undangan yang mewajibkan manajer-manajer; hedge fund, private equity fund dan venture capital fund untuk meregistrasi di Securities and Exchange Commission.
~bersambung~
(Martin Simamora)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar