Tanya :
Rencana-rencana apa saja yang kini dipersiapkan pemerintah Korea agar berkembang menjadi pemerintah yang pintar
|
Dominican Republic government visits Korea for e-government cooperation. Kim Nam-seok, vice minister of Public Administration and Security (3rd from the right), Jose Anibal Sanz, director of Dominican Port Authority (3rd from the left), Chang Gwang-soo, PH.D, Assistant Minister in Informatization Strategy Office (on the right)- IT TIMES |
MOPAS telah mengumumkan Smart Government Plans pada Maret lalu dalam merespon berbagai perubahan yang terjadi dalam lingkungan teknologi informasi smartphone, tablet PC, SNS, dan komputasi awan sebagai persiapan menuju masyarakat masa depan.
Rencana kami untuk menyediakan sebuah bidang layanan-layanan mobile e-Government yang luas, yang sebelumnya terbatas pada komputer, dan memungkinkan masyarakat mengkustomisasinya sesuai dengan kebutuhan setiap individu masyarakat.
Selanjutnya, pemerintah mengaplikasikan berbagai teknologi IT termaju untuk memecahkan berbagai masalah termasuk bencana alam, dan perlindungan anak. Pemerintah akan berkembang secara progresif menuju sebuah sistem kerja yang pintar dimana masyarakat dapat bekerja DIMANA SAJA dan KAPAN SAJA mereka inginkan. MOPAS kini sedang merencanakan untuk membangun 500 Pusat Kerja Pintar (50 pemerintah dan 450 swasta) yang berada dekat dengan area pemukiman diseluruh penjuru negeri pada 2015 mendatang.
Setelah pembukaan 2 Pusat di Dobong dan Bundang tahun lalu, pada 2011, MOPAS akan membangun 8 Pusat di kawasan Metropolitan sehingga pegawai negeri dapat mengakses layanan-layanan ini.
Pengembangan selanjutnya, kami merencanakan penciptaan pekerjaan-pekerjaan yang sesuai dengan smartwork, merestrukturisasi sistem kepegawaian, dan juga memberlakukan "SmartWork Promotion Act". The Smart Government Plans akan memacu produktivitas pegawai dan juga berkontribusi kepada pemecahan ragam masalah sosial seperti angka kelahiran yang rendah, penduduk usia lanjut, dan polusi.
Tanya : Dapatkah anda menjelaskans kepada kami mengenai STANDARISASI INTERNASIONAL e-Government?
Ada dua cara untuk internasionalisasi standarisasi sistem e-Government: menstandarisasi melalui badan internasional, dan menstandarisasi dengan menguasai mayoritas pasar e-Government yang sangat luas. Sistem e-Government Korea kini sedang menjadi standar internasional dalam arti sistem e-Government dasar yang meliputi pengadaan, perpajakan, dan paten, tetapi kami masih mengalami kesulitan dalam menstandarisasi melalui dominasi pasar-pasar internasional.
Layanan-layanan e-Government Korea unik dalam arti bahwa kami telah mengembangkan berbagai layanan yang dikustomisasi berdasarkan kebutuhan masyarakat yang dibuat oleh pemerintah sendiri , ini yang menjelaskan mengapa pemerintah tak membayar berapapun untuk membeli berbagai paket yang dipasarkan perusahaan berskala MNC, dan pemerintah menjadi pemilik hak cipta sistem-sistem e-Government yang dikembangkan itu.
Akan tetapi untuk mengekspor sistem e-Government ke negara-negara lain, bagian signifikan sistem harus dimodifikasi agar sesuai dengan lingkungan lokal atau standar-standar internasional, dan akibatnya perusahaan IT Korea kehilangan daya saing harga. Karena alasan inilah, kami telah mengembangkan Kerangka Standar e-Government yang dapat digunakan baik untuk pasar Korea maupun internasional. Kerangka tersebut adalah sebuah perangkat penunjang pengembangan, yang menyediakan, dimuka, berbagai fitur umum pokok untuk membangun sistem informasi, ini membantu penghematan sebesar 20 hingga 30 persen biaya atau waktu untuk melakukan pembangunan.
Mulai sekarang, berbagai proyek baru e-Government harus menggunakan kerangka standar tersebutm dan MOPAS akan membantu secara aktif dalam hal permohonan dari pemerintah negara lain terhadap kerangka standar e-Government Korea.
Tanya : Apa saja fokus utama dari Komite Pendukung Ekspor e-Government?
Di pasar e-Government internasional, perusahaan-perusahaan IT Korea menjual produknya, misal sistem e-Government yang dioperasikan oleh pemerintah Korea, untuk pemerintah negara asing. Sehingga menjadi tak terelakan bagi pemerintah Korea untuk membangun hubungan kerjasama dan kedekatan dengan perusahaan-perusahaan IT serta juga dengan berbagai pemerintah negara asing agar sistem e-Government Korea dapat menjadi yang terdepan di pasar-pasar internasional.
Oleh karena itu MOPAS sedang mengupayakan fasilitasi seperti kerjasama misal dalam hal menjelaskan target ekspor teknologi e-Government kita senilai 200 juta dolar ke para CEO perusahaan IT pada Maret lalu, juga membangun hot line dengan para pejabat dan pakar terkait yang akan memampukan perusahaan-perusahaan IT Korea untuk berbagi informasi proyek dan meminta dukungan pemerintah di waktu yang tepat. Kementerian secara khusus akan fokus pada proyek-proyek kerjasama dengan berbagai pemerintah negara asing dan organisasi internasional serta mendukung perusahaan-perusahaan swasta dalam melakukan proyeknya sendiri, kami akan meningkatkan peran kami sebagai MEDIATOR sehingga perusahaan-perusahaan Korea terhindar dari persaingan sengit yang tak sehat di pasar internasional.
(selesai)
Martin Simamora | IT TIMES