Thales telah menandatangani sebuah kontrak dengan
The Westar Group’s Global Komited untuk memasok sistem pertahanan udara tingkat
lanjut terintegrasinya, ForceSHIELD, kepada Angkatan Bersenjata Malaysia.
Sistem ini mencakup misil-misil STARStreak, sistem radar CONTROLMaster 200 dan sistem-sistem
koordinasi senjata, sistem-sistem persenjataan bergerak atau mobile: RAPIDRanger
dan RAPIDRover.
CEO Thales Inggris, sebagaimana dilansir
airforce-technology.com, mengatakan: “Saya senang bahwa negara lain telah
memutuskan untuk membeli ForceSHIELD.
“Sensor-sensor generasi termaju ini akan menjadi solusi yang membawa
perubahan besar yang akan
memberikan Malaysia sebuah kapabilitas
berkelas dunia dengan teknologi termaju.
Misil STARStreak didasarkan pada sebuah
prinsip velositas tinggi bahwa
menaklukan ancaman-ancaman dengan waktu
yang teramat singkat bagi musuh untuk dapat mengetahuinya. Dengan konfigurasi 3 lingkaran target, misil ini memaksimalkan daya hancur, sementara pembidik laser yang
akurat memandu perjalanan misil,
memampukan untuk mencapai target-target kecil.
Pembelian oleh Malaysia, menggantikan dan
memperbaiki STARBurst missile system yang telah digunakan AB Malaysia sejak
pertengahan 1990an. STARStreak missile
dan sistem-sistem peluncurnya dan fasilitasnya dimanufaktur dan berkedudukan di
Belfast, sementara CONTROLMaster di Prancis.
[Martin Simamora]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar