Forum
Ekonomi Dunia telah memulai proyek riset “Digital Transformation Initiative”
untuk mengeksplorasi dampak digitalisasi pada segenap pelosok 13 industri
utama. Riset tersebut mengidentifikasikan sejumlah teknologi yang
diharapkan memiliki dampak paling banyak
dalam mentransformasi bisnis dan masyarakat:
Percetakan
3D: Manufaktur berdasarkan permintaan
Dalam percetakan 3D,
atau Additive Layer Manufacturing (ALM), obyek-obyek diciptakan dari
dokumen-dokumen digital cetak biru dengan menelentangkan lapisan-lapisan
material secara bersusun. Rentang material yang dapat digunakan dengan
mesin-mesin pencetak telah meluas secara signifikan selama dekade belakangan
ini, memampukan solusi-solusi berdasarkan permintaan atau on demand dan dapat disesuaikan dengan
keperluan yang sangat dioptimasi
dengan tambahan kecil biaya per unit.
Industri-industri logistik
dan rantai nilai bisa terganggu, sebab
percetakan 3D dapat menolong konsumen dan usaha-usaha bisnis dalam mencetak obyek atau
benda yang mereka inginkan di suatu tempat yang dekat dengan lokasi bisnis
mereka sendiri, mengurangi keperluan suku-suku cadang dan barang-barang yang
harus dikirimkan.
Pada retail, 3D
meningkatkan kemungkinan pencetakan produk untuk kebutuhan di toko dan memampukan
kustomisasi produk bagi para konsumen- pada semua hal, mulai dari tampilan,
pengemasan, cita rasa dan kandungan nutrisi. Dalam bidang perawatan kesehatan,
3D dapat mempersonalisasi berbagai perangkat dan berbagai perangkat implan sehingga
sesuai dengan anatomi-anatomi pada setiap individu, secara drastik mengurangi
kebutuhan membeli berbagai jenis produk dalam jumlah yang sangat besar.
Z printer 850- i.materialise.com |
Percetakan 3D dapat
memiliki sebuah dampak signifikan pada lingkungan- mengurangi jumlah produk
yang tak terjual, memangkas gas-gas buangan transportasi dan menciptakan berbagai peluang menghasilkan material
yang dapat diuraikan oleh bakteri-bakteri atau organisme-organisme hidup
lainnya (biodegradeable). Rata-rata, dapat
menghasilkan 5 hingga 10 persen material sampah menggeserkan 90 hingga 95
persen material sampah yang dihasilkan tehnik-tehnik permesinan yang
menciptakan bagian-bagian atau
obyek-obyek dengan cara memotong sebuah blok keras material.
Terdapat
implikasi-implikasi legal dan etika yang
harus yang harus ditangani dalam area-area bioprinting, pencetakan
senjata-senjata 3D, dan pemberian lisensi. Biaya, juga, tetap merupakan sebuah
halangan besar untuk mengadopsi: sebuah pencetak 3D industrial dapat mencapai
harga hingga $1 juta.
Kecerdasan
Buatan (AI): Memperbaiki kemampuan manusia dengan mesin
Kecerdasan buatan
mengembangkan komputer-komputer, sehingga dapat mempersepsikan dunia,
mengumpulkan data, memahami data yang telah dikumpulkan dan bertindak secara
mandiri - semua dimungkinkan oleh kemampuan mempelajari dan beradaptasi
sepanjang waktu.
Dengan otomasi
kerja-kerja rutin, kecerdasan buatan atau Artificial
Intelligence (AI) membebaskan manusia-manusia untuk fokus pada
pemecahan-pemecahan masalah ditingkat lebih tinggi. Dalam cara ini,
inovasi-inovasi digital memperbaiki produktivitas di tempat kerja (diharapkan
meningkat sebesar 22% pada 2020) dan mengurangi kebutuhan tenaga kerja untuk
menyelesaikan sebuah pekerjaan (sebesar 4%
setahun pada 2019).
Teknologi penghindar
kecelakaan dalam membantu mengemudikan kendaraan-kendaraan sudah mengurangi
angka kecelakaan. Ketika mobil-mobil dengan
kecerdasan buatan melaju secara otomatis
tanpa pengemudi telah mencapai jumlah populasi kritikal yang diperlukan,
maka dipastikan angka pencapaian penghindaran kecelekaan tadi, akan merosot.
Kelihatannya truk-truk yang berjalan otomatis tanpa perlu dikemudikan pengemudi
untuk pengiriman barang atau logistik akan tersedia di pasar sebelum
mobil-mobil otomatis tanpa pengemudi.
Retailer akan
menggunakan AI untuk optimisasi biaya rantai produksi. Pada took-toko retail
fisik, AI telah memungkinkan pembantu-pembantu digital yang akan secara mulus
tanpa hambatan dan otomatis untuk menemukan, memesan dan memberikan pilihan
ideal bagi para konsumen, memenuhi pengharapan konsumen yang terus meningkat akan
mendapatkan kepuasan instan.
Volume data yang
dihasilkan oleh organisasi-organisasi perawatan kesehatan telah meningkat secara
menakjubkan, dan informasi ini memberikan pasokan data bagi teknologi-teknologi
analitik dan mesin-mesin berkemampuan belajar untuk meningkatkan pemberian
perawatan-perawatan kanker, intervensi-intervensi tindakan dan teknologi medis
yang dipersonalisasi, memprediksi penyakit-penyakit kronis, upaya perubahan
perilaku, dan mengurangi waktu yang diperlukan untuk menghadirkan obat-obat
baru di pasar.
Ada
pertanyaan-pertanyaan lintas industri lebih
luas yang harus dijawab: bagaimana kita mempersiapkan manusia-manusia yang
telah digantikan untuk mengisi
peran-peran yang telah diciptakan oleh kecerdesan buatan atau AI? Bagaimanakah
kesejahteraan yang telah diciptakan oleh mesin-mesin didistribusikan? Bagaimana
kita dapat menjaga terhadap kesalahan-kesalahan AI dan mengeliminasi bias AI?
Bagaimana kita menjaga kendali atas sistem-sistem kompleks, pintar?
Kendaraan-Kendaraan
Autonomous: sebuah kekuatan pendorong bagi masa depan
Dampak potensial
kendaraan-kendaraan autonomous atau yang dapat memerintah dirinya sendiri (autonomous) tidaklah berlebihan untuk
dikatakan sebagai revolusioner. Kendaraan-kendaraan yang berkemampuan
memberikan bantuan mengemudi dan mengendarai dirinya sendiri dapat memberikan sebuah nilai kombinasi
sebesar $3 triliun, menyelamatkan 1,2
juta jiwa, dan mereduksi gas buangan sebesar 540 juta metrik ton selama 10
tahun mendatang.
Keuntungan-keuntungan
lebih lanjut dapat datang dari meningkatnya mobilitas bagi mereka yang saat ini
tak dapat mengemudi (yang buta, yang terbatas secara fisik, yang lanjut usia,
dan yang masih terlalu muda), mengurangi peluang bagi biaya waktu di dalam
kendaraan sebagai penumpang sehingga dapat menjamin aktivitas-aktivitas lain,
mengurangi biaya kemacetan dan
mengurangi kebutuhan akan ketersedian lahan khusus parkir, memungkinkan
pengembangan lebih besar kota-kota.
Penyebarluasan
adopsi kendaraan autonomous dalam waktu dekat mendatang ini, dihambat oleh
restriksi tehnik dan keraguan para legislator
terhadap keamanannya, hambatan-hambatan
infrastruktur, biaya pengembangan dan penerimaan konsumen yang tak dapat
diperkirakan. Konsekuensinya, produksi kendaraan autonomous akan memerlukan sebuah transformasi penuh pada
pengoperasian-pengoperasian otomotif dan ekosistem penunjangnya.
Rute menuju jumlah
minimal bagi adopsi kendaraan autonomous
ini tidak jelas. Penerimaan mungkin terjadi setelah bertahun-tahun
pengenalan-pengenalan secara bertahap dan dalam skala yang telah ditetapkan
akan fungsi-fungsi autonomous (kemampuan
bantu dalam mengendarai) secara spesifik atau secara
cepat, melalui pengembangan langsung teknologi radikal “mengemudi
sendiri” yang baru. Pemain-pemain utama sedang mengejar salah satu atau kedua
pendekatan ini.
(bersambung ke bagian 2-selesai)
Tan Wee Kang - eGovInnovation, 20170205 |Martin
Simamora
Tidak ada komentar:
Posting Komentar