Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Sabtu, 31 Desember 2011

Pemerintah Korea Integrasikan Data Center, Tetapkan Patok Ukur Baru Pada IT E-Government (Bagian 1)


Badan negara komputasi dan Informatika Korea Selatan "National Computing & Information Agency-NCIA", telah mulai mewujudkan sebuah ide agar pemerintah menempatkan semua sumber daya IT yang dimiliki semua lembaga pemerintah secara terpusat di satu tempat dan mengelolanya sebagai sumber daya IT yang terintegrasi,hal ini diungkapkan oleh Kim Kyung-sup, presiden NCIA. NCIA menjadi satu-satunya didunia yang berfungsi sebagai Pusat Data Pemerintah Terintegrasi atau GIDC (Government Integrated Data Center). Saat ini, NCIA menjadi rujukan untuk "Tolak Ukur untuk GIDC" dan diakui sebagai salah satu solusi e-Government terbaik di dunia, ujar Dr. Kim. Klaimnya mengenai ini dikuatkan oleh Survey e-Government PBB tahun 2010, dimana Korea menempati peringkat pertama dari 192 negara yang disurvei. Pada tahun 2005 menduduki peringkat ke-5 dan pada tahun 2002 peringkat ke-15. 

"Tidak ada pemerintah lain di dunia ini yang pernah mencoba pekerjaan ini. Pada mulanya, sejumlah orang bersikap skeptis terhadap capaian sukses proyek ini, mengingat berbagai potensi konflik kepentingan diantara berbagai kementerian dan skalanya", ujar Kim .



Menuju Smart E-Government melalui layanan Government Cloud Computing 

Jumlah pengguna telepon cerdas di Korea kita jumlahnya melampaui 20 juta. Berarti 4 dari 10 orang Korea mengguna telepon selular cerdas. Komunikasi yang interaktif telah menjadi fitur yang krusial dalam era cerdas. Di jantung tren, ada layanan komputasi awan atau cloud computing. 

Pemerintah menilai bahwa komputasi awan penting untuk mendekatkan pemerintah dengan masyarakat dan dengan berbagai tren yang sedang berkembang dalam layanan-layanan publik, sehingga pemerintah memutuskan untuk memperkenalkan paradigma baru, Layanan Pemerintah Berbasis ICT. 

Idenya adalah menghadirkan berbagai layanan e-Government yang cerdas melalui Layanan Komputasi Awan Pemerintah atau G Cloud. Pemerintah Korea telah memetakan sebuah rencana untuk menyediakan sebuah komputasi awan dan mobilitas yang mengacu kepada lingkungan. NCIA telah menetapkan 3 sasaran :
  1. mentransfer 50% proses bisnis di berbagai lembaga pemerintah pusat yang bekerja dengan sistem yang berlaku saat ini kedalam sistem berbasis Komputasi Awan,
  2. meningkatkan adaptasi perangkat lunak Open Source hingga 40% dan memotong berbagai biaya operasional hingga lebih dari 30%,
  3. menawarkan Layanan Komputasi Awan Pemerintah yang terbaik di dunia. 

"Untuk mewujudkan tujuan ini, pemerintah kini dalam proses membangun sebuah landasan Komputasi Awan Pemerintah yang berfokus menciptakan berbagai layanan yang terpercaya, memiliki efisiensi dalam pengoperasian, memperkenalkan lebih banyak berbagai standard berbasis open source, untuk menyukseskan migrasi proses bisnis pemerintah kedalam lingkungan baru. 

Berbagai Capaian dan Tantangan Menuju E-Government yang Cerdas 

Sejak terbangunnya NCIA enam tahun yang lalu, lembaga ini telah membuat e-Government menjadi lebih stabil, aman dan efisien. NCIA juga telah melejitkan pertumbuhan perusahaan-perusahan IT kelas menengah dan kecil dan menunjang berbagai aktivitas ekspor model GIDC. 

Komputasi Awan Pemerintah buatan Korea akan diingat sebagai sebuah usaha mengatasi tantangan-tantangan e-Government secara menyeluruh yang paling sukses. Sistem keamanan e-Government kini telah semakin ketat. 

"Sederhananya, sejumlah rangkaian ketentuan pengamanan bekerja secara otomatis menangkal berbagai serangan Cyber yang memperlihatkan betapa keamanan semakin meningkat secara dramatis," jelas DR. Kim. " Jumlah ketentuan pengamanan yang teregistrasi pada awal berdirinya NCIA berjumlah 8.000. Namun ditahun 2011 humlahnya telah bertambah menjadi dua kali lipat. 

NCIA telah mengembangkan sebuah sistem pertahanan yang menyeluruh yang disebut e-ANSI (Advanced National Security Infrastructure) yang mencakup kemanan fisik dan cyber. Terimakasih kepada e-ANSI, NCIA telah sukses mempertahankan semua sistem sekalipun jumlah ancaman Cyber yang terus meningkat. 

Isu keamanan komputasi Awan tetap menjadi perhatian utama dalam inisiatif ini. Orang kerap berpikir bahwa berbagai resiko dapat meningkat sejak semua data dikonsentrasikan di satu tempat. NCIA telah melenyapkan kekhawatiran ini dengan menyediakan sebuah mekanisme pertahanan yang sistematik dan membuat Komputasi Awan bekerja optimal selama 24/7. 

"Kami telah berhasil dalam mengurangi tak hanya biaya-biaya peralatan tetapi juga biaya-biaya operasional seperti gaji, utilitas dan pemeliharan. Oleh karena itu, kita dapat meningkatkan efisiensi dalam mengelola berbagai sumber daya IT milik pemerintah," jelas Dr. Kim. 

NCIA membeli peralatan dan software untuk kepentingan berbagai kementerian dan menawarkan perangkat-perangkat ini melalui virtualisasi dan teknologi otomatisasi. Semua upaya ini ahirnya terbayarkan. Biaya pemeliharaan dan operasional telah berkurang sebesar 30%. 

Pada saat yang sama, jumlah pengeluaran dana yang alokasinya  tumpang tindih telah berkurang secara meyakinkan. Pemerintah juga telah melakukan penghematan sebesar KRW63,4 miliar (USD54,8 juta) semenjak NCIA beroperasi. 

"Kami sedang mengimplementasikan berbagai kebijakan yang bertujuan untuk membentuk sebuah lingkungan pasar  yang mendukung pertumbuhan perusahaan-perusahaan berskala sedang dan kecil," ujar Dr.Kim. "NCIA tidak hanya memperkuat kapabilitasnya dengan menjalankan kemitraan dengan perusahaan-perusahan lokal tetapi juga aktif memperkenalkan tren-tren baru serta berbagai teknologi baru dan menyebarkannya kesemua sektor pemerintah."Perusahaan-perusahaan berskala menengah dan kecil berpartisipasi pada 50% proyek-proyek NCIA setiap tahunnya.

Bersambung : Bagian 2

Martin Simamora | koreaittimes.com

Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget