Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Sabtu, 18 Februari 2017

Berbagai Perkembangan Di Proyek-Proyek Kota Pintar Tiongkok: Nanjing, Yinchuan, Lijiang (1)



Dengan Tiongkok yang sedang  melaju di atas trek yang akan mencuatkannya sebagai ekonomi  dunia paling kuat, pada tahun-tahun belakangan ini telah memperlihatkan kota-kotanya dalam cara yang sama, telah menunjukan ambisi-ambisi untuk menjadi sejumlah kota tercerdas di bola dunia ini, melakukan maksimalisasi pemanfaat teknologi-teknologi jaringan dan komputasi untuk memajukan kekompetitifan dan memperbaiki kehidupan warga kotanya.

Munculnya kemetropolitan tidak melulu harus sesuai dengan aturan yang keras dan ketat untuk mengatur seperti apakah seharusnya sebuah kota “pintar” terlihat, tetapi kota-kota tersebut memang memiliki sejumlah hal kesamaan-sebuah keantusiasan terhadap pengedepanan keamanan publik dan layanan-layanan warga kota, dengan meruntuhkan menara-menara silo atau penyimpan bahan pangan, yaitu sebuah upaya untuk meruntuhkan berbagai hambatan yang justru ditimbulkan oleh begitu ketatnya hirarki-hirarki yang berorientasi pada tujuan organisasi atau lembaga, dan bukan pada tujuan menciptakan kepuasan masyarakat, sebagai kepedulian utama.


Keamanan yang berubah berkesinambungan 
Kota Nanjing telah menginvestasikan sebuah jaringan  nirkabel pita lebar pemerintahan kota untuk menyediakan layanan-layanan pita lebar yang aman dan yang dapat dijumpai dimana-mana. Kota terbesar kedua di Timur Tiongkok berdekatan dengan Shanghai, Nanjing telah menjadi tuan rumah Asian Youth Games 2013 dan telah mendayagunakan eLTE Solution untuk menyediakan komunikasi-komunikasi yang dapat diandalakn dan berkualitas tinggi sehingga membantu menjamin kemananan, sekuritas dan, pada puncaknya, keberhasilan acara  tersebut.


“Sistem eLTE Nanjing adalah sebuah bagian penting proyek kota pintar Najing,” jelas Miao Wei, Deputy General Manager Nanjing Commway Company, yang mengawasi pembangunan telekomunikasi bagi pemerintah kota. “Kita sepenuhnya mengeksplorasi potensi jaringan ini pada penggelarannya. Itu menyediakan sebuah layanan-layanan yang begitu banyak bagi pemerintahan kota Nanjing, termasuk kolaborasi lintas departemen, pemantauan operasi kota, manajemen keamanan publik, dan situasi-sistuasi pemberian perintah  darurat mendesak,” ujarnya.


Wei menjelaskan bahwa jaringan pemerintah kota Nanjing pada pokoknya menerapkan manajemen kota,”mulai dari mencari jawaban/informasi di tempat dan laporan bagi beragam aplikasi, hingga kendaraan yang dilengkapi dengan video pemantau lingkungan bergerak, e-attendance, dan manajemen kendaraan berbasis label.” Skenario-skenario aplikasi lainnya mencakup pengecekan distribusi kendaraan secara actual atau real time, melacak  mobil pelanggar aturan lalu-lintas, dan pendeteksian plat nomor illegal kendaraan.


Aplikasi-aplikasi semacam itu sebelumnya telah dijalankan oleh solusi-solusi seperti WiFi, WiMAX, jaringan-jaringan publik  3G  dan jaringan berbasis TETRA, tetapi semua ini tidak lagi dapat memuaskan jaringan pemerintah kota dalam  hal performa, keandalan, pita lebar tinggi dan skalabilitas—jadi ini membutuhkan implementasi solusi eLTE broadband trunking, yang disediakan Huawei.


“Kami [masih] menggunakan TETRA untuk pendistribusian perintah berupa komunikasi suara. Disamping untuk pemulihan bencana alam dan tujuan-tujuan keamanan, video pemantau dan platform GIS juga telah memfasilitasi jaminan keamanan di lokasi dan distribusi situasi kedaruratan kala Nanjing menjadi tuan rumah Youth Olympic Games 2014,” terang Wei.


eGov Innovation Magazine “The Future Metropolis”- E Magazine, 10-01-2017|diterjemahkan-diedit oleh Martin Simamora

Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget