Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Senin, 14 Oktober 2013

Amerika Dalam Bayang-Bayang Kiamat Ekonomi!

Oleh : Martin Simamora,S.IP



Amerika  Dalam Bayang-Bayang Kiamat Ekonomi!

Investors face U.S. default risk with no Plan B-
Credit : reuters.com

Jim Yong Kim,  presiden World Bank telah memberikan peringatan bahwa Amerika Serikat hanya “ sejauh hari-hari dari sebuah momen  yang sangat  berbahaya” karena peminjaman krisis yang dilakukan pemerintah.

Jim, sebagaimana dilansir laman bbc.co.uk, mendesak para pembuat kebijakan untuk mencapai sebuah kesepakatan untuk menaikan  batas atas hutang pemerintah sebelum tenggat waktu Kamis , 17 Oktober mendatang.

Departemen Keuangan Amerika Serikat akan  segera  mengalami kehabisan uang atau dana jika tidak ada kesepakatan dicapai  untuk  meminjam  pada pasar-pasar finansial.


Juga Malapateka Bagi Dunia

Kim telah memperingatkan bahwa  ini dapat menjadi sebuah “ disastrous event” atau “peristiwa yang dapat menimbulkan penderitaan hebat” bagi dunia.


Selanjutnya Kim mengatakan sebagai berikut “"Inaction could result in interest rates rising, confidence falling and growth slowing." Kegagalan untuk melakukan tindakan semestinya dapat  mengakibatkan  suku bunga naik, kepercayaan runtuh dan pelambatan pertumbuhan, ungkap Kim , berbicara di pertemuan tahunan Bank Dunia di Washington.


“Jika ini  melewati tenggat waktu dapat menjadi sebuah  peristiwa yang amat membahayakan bagi pembangunan dunia dan  pada akhirnya secara dahsyat menciderai ekonomi-ekonomi  negara-negara maju juga,” tambahnya.


‘Tidak Nyaman’

Jika AS kehabisan uang tunai, ini dapat menyebabkan  default atau gagal bayar hutang-hutangnya, sebuah perkembangan yang  sepertinya memiliki sebuah efek sangat keras pada pasar-pasar uang di seluruh dunia.


BBC  melaporkan  bahwa para menteri keuangan dari negara-negara lain berpikir bahwa AS berangkali tidak akan default , tetapi  mereka  tidak nyaman dan ingin krisis  ditanggulangi sesegera mungkin.


Republik dan Demokrat telah  gagal untuk mencapai sebuah kesepakatan pada Sabtu lalu, tetapi Senator Dick Durbin, seorang Demokrat,  mengatakan bahwa tujuan   untuk mencapai sebuah kesepakatan pada peluasan batas hutang sebelum pasar-pasar dibuka kembali pada Senin.


White House telah menolak sebuah kesepakatan untuk peningkatan batas hutang dalam jangka pendek.



Beban  hutang

Sekretaris Departemen Keuangan AS, Jack Lew  telah memperingatkan bahwa  membiarkan pembicaraan batas hutang  pada sebuah kontes atau pertandingan dapat menjadi sangat berbahaya.


Batas Hutang saat ini 16.6999 triliun yang telah dicapai pada Mei.


Sejak itu Departemen Keuangan AS telah menggunakan apa yang disebut  langkah-langkah   luar biasa  untuk tetap dapat  membayar  tagihan-tagihan, tetapi langkah-langkah ini kehabisan sumber dana atau berakhir  pada 17 Oktober  mendatang ini.


Setiap minggu, Departemen Keuangan juga harus membiayai  hutang senilai  $100 juta dalam bentuk bond-bond pemerintah AS yang dikenal sebagai treasuries.


AS juga harus membayar bunga  pada beban hutang yang sangat besar itu.


Sebuah ketidakmampuan membayar  bunga tersebut , atau membayarkan hutang jika dibutuhkan, akan menempatkan AS  menjadi default atau gagal bayar hutang.
Jamie Dimon
Credit :Bloomberg

Pada Sabtu sebelumnya, Jamie Dimon, bos American Bank JP Morgan mengatakan efek atau dampak  luas   akibat situasi ini, tak  terpikirkan .


“Kamu tidak ingin mengetahui [apa yang akan terjadi]” ujarnya.


“Ini dapat menimbulkan gelombang ke seluruh ekonomi dunia dalam  sebuah  cara yang kamu tidak dapat mungkin memahami.”


Martin Simamora|bbc.co.uk

Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget