Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Selasa, 25 Mei 2010

Penerapan Teknologi Kemananan ATM Hadapi Kendala Pelik

Sebuah laporan yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat mengungkapkan bahwa tindak kriminal Cyber terhadap nasabah bank melalui teknologi ATM lebih sering terjadi dibandingkan dengan kejahatan yang langsung dilakukan terhadap nasabah yang melakukan penarikan uang dari mesin-mesin ATM. Sejumlah mesin ATM di beberapa kota kecil telah dilengkapi dengan teknologi keamanan, namun penerapan yang lebih luas menghadapi kendala pelik, ungkap sebuah laporan : Penggunaan Teknologi Emergency pada Mesin ATM yang diterbitkan oleh Federal Trade Comission (FTC) pada Senin (7/5/2010) lalu.

Badan pemerintah Amerika Serikat, FTC mengungkapkan : ada bukti yang bersifat anekdot untuk menggambarkan fakta tersebut, bahwa berbagai tindak kriminal brutal seperti pembunahan dan perambpokan lebih sering terjadi di sekitar mesin-mesin ATM. Ketakutan terhadap tindak kriminal semacam ini memang telah melahirkan sejumlah teknologi darurat yang dapat diinstalasi di dalam dan sekitar mesin ATM untuk membantu nasabah yang merasa atau dalam ancaman bahaya.

Teknologi-teknologi darurat tersebut termasuk sistem-sistem PIN emergency yang memungkinkan nasabah memberikan sinyal bahaya melalui beberapa varian PIN reguler kartu, yang jika diketikan pada mesin ATM maka secara elektronik akan memberitahukan situasi darurat ke kantor penegak hukum; dan tombol-tombol alarm dapat digunakan oleh nasabah bila ancaman muncul.

Tetapi ada sebuah isu : kendala yang pelik bagi semua bank untuk menerapkan teknplogi semacam ini, ungkap FTC. Hal ini mungkin disebabkan ketiadaan data kejahatan di ATM yang tepat, kejahatan terhadap pengguna ATM relatif jarang, ungkap FTC. Lebih dari satu dekade sejak 1990, kejahatan berkait ATM, sebenarnya mengalami penurunan dari kira-kira satu kejahatan per satu juta transaksi ATM menjadi satu kejahatan per 3,5 juta transaksi ATM.

Beberapa kota kecil di Amerika Serikat, dikutip Plaza eGov dari networkworld.com telah mewajibkan perbankan melengkapi semua ATM dengan tombol-tombol alarm serta kamera-kamera pemantau yang mengawasi lingkungan ATM. SafeAlert Systems menyatakan kepada FTC bahwa tiga kota pinggiran Cleveland, Ohio yaitu; Broadview Heights, Brooklyn dan Strongsvilee telah melakukannya. Staf FTC juga mengidentifikasi sebuah pemerintahan kota kecil; Sharon Hill Borough di Delaware County Pennsylvania juga telah mewajibkan adopsi tombol-tombol alarm di mesin ATM.

Implementasi teknologi keamanan semacam ini ternyata tidak dapat begitu saja diterapkan kepada semua Bank dan wilayah karena menyangkut kesiapan teknologi pemerintahan dan perbankan untuk mengadopsinya, serta risiko atau bahaya terhadap nasabah. Sebagai contoh sistem keamanan berbasis PIN dalam beberapa hal dikhawatirkan malah meningkatkan bahaya terhadap nasabah.

Menanggapi pernyataan badan pemerintah FTC, bank- bank meyakini bahwa risiko aktual nasabah adalh ketika mencoba mengingat PIN daruratnya, dan dalam waktu yang sama penyerang mungkin menyadari bahwa targetnya sedang mengulur-ngulur waktu, sebuah situasi yang dapat mendatangkan bahaya yang lebih besar.

Free Trade Comission juga mencatat bahwa badan-badan penegak hukum tidak memiliki kapasitas untuk menyediakan teknologi komunikasi yang real time dengan mesin ATM. Banyak unit panggilan darurat 911 yang hanya merespon terhadap panggilan suara, walau beberapa telah mampu merespon panggilan via internet. Selain itu belum ada jaminan adanya respon segera kepolisian sebagai akibat banyaknya jumlah panggilan di wilayah padat penduduk hingga ke wilayah terpecil, ungkap FTC.

Faktor biaya juga menjadi salah satu alasan mengapa teknologi tidak dapat diadopsi dengan segera sebab instalasinta memerlukan penataan ulang fisikal untuk memodifikasi mesin yang memerlukan biaya kira-kira USD1,500 hingga ribuan dolar untuk setiap mesin ATM.

Alarm palsu juga menjadi risiko yang mengikuti penerapan teknologi tombol alarm. Bank-bank mencatat kerap terjadi alarm palsu sebagai penyebab gagalnya penerapan teknologi ini. Hal ini terbukti pada pilot proyek tombol alarm Fargo yang menghasilkan 500 alarm palsu dan dan tak satu pun alarm yang terbukti, ungkap FTC.

Credit Card Accountability Responsibility and Disclosure Act 2009 memang meminta FTC menganalisa dan melaporkan teknologi keamananan yang ada saat ini atau yang sedang dikembangkan, yang kelak dapat diterapkan di ATM untuk membantu nasabah menyampaikan sinyal bahaya secara elektronik ke badan-badan penegak hukum.

(Martin Simamora)

Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget