Editor : Martin Simamora, S.IP |Martin Simamora Press

Kamis, 15 April 2010

Inggris Hadapi Dilema E-Borders, Tunduk Kepada EU atau Berpihak Pada Kepentingan Nasional


Parlemen Inggris saat ini sedang menyoroti salah satu program ICT : perbatasan virtual atau e-Border beranggaran £1.2 juta, terkait dengan masih adanya masalah yang belum terselesaikan: proteksi data. Padahal e-Border sejatinya intrumen perlindungan Inggris terhadap terorisme, kejahatan transnasional, dan imigrasi ilegal. Masalah ini kompleks sebab sebagai anggota European Union, Inggris wajib mengadopsi Freedom Movement yang mengeliminasi semua proses imigrasi untuk semua warga European Union yang masuk ke dan keluar dari Inggris.


Seputar Inisiatif E-Borders Inggris :


Inisiatif e-Border akan memberikan proteksi kepada Inggris Raya sebab teknologi ini mampu dengan tepat merekam keluar dan masuk serta perjalanan yang dilakukannya di Inggris. Mekanisme e-Border semacam ini menimbulkna konflik dengan European Commission yang mewajibkan semua anggota EU mengadopsi Freedom Movemnet. UK Border Agency (UKBA) kini sedang berunding dengan EU terkait mekanisme E-Borders yang bertentangan dengan prinsip EU : Freedom Movement.

Inggris sebagai salah anggota Uni Eropa harus bersedia menyerahkan semua daftar penumpang (pendatang) kepada EU sebelum dapat dikoleksi instansi pemerintah Inggris terkait, hal ini dimata Home Affairs sebagai permasalahan-permasalahan perlindungan data sensitif. Parlemen juga mengingatkan seluruh kementerian akan menghadapi risiko besar : pemerintah Inggris harus menghapus semua data perjalanan semua warga EU didalam Eropa termasuk di Inggris."Tak satu isu pun berkait hal ini akan terselesaikan dalam waktu beberapa bulan mendatang, dan fakta ini akan memberikan dampak serius terhadap ribuan orang, jelas komite bentukan Parlemen Inggris.

Komite juga menyatakan:"Kami menemukan fakta bahwa, sekalipun pemerintah telah memberikan jaminan untuk merespon laporan yang telah disampaikan, namun bukti-bukti selanjutnya menunjukan sebaliknya bahkan semakin bertentangan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ketua Komite, Keith Vaz telah membicarakan perlunya langkah luar biasa untuk mengeluarkan sebuah laporan karena terindikasi UKBA tidak menunjukan langkah-langkah perbaikan berarti dalam beberapa bulan belakangan ini.


"Kami dapat melihat betapa pemerintah sangat yakin bahwa proyek e-Borders sangat vital bagi kemananan perbatasan Inggris, terkait perang melawan imigrasi ilegal, terorisme dan kejahatan serius. Parlemen kini telah kehabisan waktu kesabarannya untuk melihat sebuah resolusi yang dapat mengatasi permasalahan ini, tetapi oleh sebab banyaknya masalah-masalah besar berkait implementasi program ini maka tetap tak terselesaikan, menjadikan parlemen harus bersikap serius. Kami pun berharap kepada anggota parlemen baru yang terpilih (Inggris akan menyelenggarakan pemilihan umum pada Mei 2010 mendatang) untuk terus mengawasi perkembangan program e-Borders dengan ketat.


(Martin Simamora)



Tidak ada komentar:

Corruption Perceptions Index 2018

Why China is building islands in the South China Sea

INDONESIA NEW CAPITAL CITY

World Economic Forum : Smart Grids Explained

Berita Terbaru


Get Widget